BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

ketahanan pangan

Maria Loretha, Sorgum, dan Kisah Pengorbanan Nyawa Tonu Wujo

Maria Loretha, Sorgum, dan Kisah Pengorbanan Nyawa Tonu Wujo
National Geographic Indonesia - Selasa, 26 Maret 2019 | 12:03 WIB

Nationalgeographic.co.id - Mendengar nama sorgum, tanaman yang kini mulai diminati oleh para petani di Flores Timur dan daerah Nusa Tenggara Timur lainnya, mungkin bagi sebagian orang menjadi pengingat perjuangan Maria Loretha.

Wanita berumur 46 tahun yang akrab dipanggil dengan sebutan Mama Sorgum ini dengan giat ingin membuat sorgum kembali menjadi panganan masyarakat lokal. Demi tujuan ini, ia rela menukarnya dengan keringant dan air mata.

Sorghum returns to Flores

Sorghum returns to Flores
Hengky Ola Sura

The Jakarta Post
Flores, East Nusa Tenggara / Mon, March 18, 2019 / 07:10 am

In the 1970s, sorghum grain was easily found and widely consumed in East Nusa Tenggara (NTT). The constant heat and low rainfall in the area allowed the plant to flourish, making it one of the staple foods in the area.

Rich in carbohydrates, the plant was also able to adapt to changing climate conditions.

But as residents turned to rice within the next three decades, it was swept aside.

Perikanan Berkelanjutan bagi Ketahanan Gizi Indonesia

Jakarta, Villagerspost.com – Konsumsi ikan adalah salah satu solusi masalah kurang gizi di Indonesia. Apalagi, berdasarkan data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2002, perairan Indonesia memiliki 8500 jenis ikan atau 45% dari jumlah spesies ikan dunia. Di antara jenis ikan tersebut adalah tuna, cakalang, tongkol, tenggiri, kakap, cumi-cumi, udang, dan ikan-ikan karang semisal kerapu, baronang, dan lobster yang bernilai ekonomi tinggi.

Situasi Pangan 2014

Situasi Pangan 2014

Oleh:  Dwi Andreas Santosa 0 Komentar FacebookTwitter 

MELEWATI tahun 2013 dan memasuki tahun 2014 target swasembada pangan oleh pemerintah untuk lima komoditas utama, yaitu beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi, semakin jauh ”panggang dari api”.

Pages