BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Mengungkap Hubungan Suku Mekongga dan Kerajaan Majapahit (bagian 2)

Mengungkap Hubungan Suku Mekongga dan Kerajaan Majapahit (bagian 2)
Posted by Gugus Suryaman | Sunday, 24 August 2014   

oleh: Suparman

Ditemukannya gua berisi ribuan tengkorak manusia di Desa Lawolatu Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi Tenggara, menarik minat kalangan Arkeoleg. Untuk mendapatkan gambaran yang pasti, tim Arkeolog dari Makassar, Sulawesi Selatan datang ke Kolaka Utara untuk meneliti gua tengkorak tersebut.
Tim peneliti yang terdiri dari Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Universitas Hasanuddin Makassar pun menguak misteri yang terpendam dalam gua yang dipenuhi tengkorak manusia itu. Bahwa gua yang jarang dijamah manusia itu ternyata tempat penguburan suku Tolaki Mekongga pada abad 14 silam.

Kesimpulan ini disampaikan setelah melakukan beberapa penelitian permukaan, serta informasi yang dihimpun dari masyarakat lokal setempat. Hal ini juga dikuatkan dengan adanya peti mati yang disebut Soronga oleh suku Tolaki Mekongga, yang tersimpan di dalam goa itu.

Muhammad Natsir, peneliti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar mengatakan, Soronga adalah sebutan peti mati dari suku asli yang mendiami wilayah Kolaka dan Kolaka Utara.

“Kita telah bercerita dengan warga setempat yang bersuku Mekongga, dan memang peti mati dalam gua itu adalah Soronga. Ini menguatkan dugaan dan juga kita bisa mengetahui kalau goa itu ternyata penguburan bagi suku Tolaki Mekongga atau Mekongga, yang dimana merupakan suku asli dari Kolaka dan Kolaka Utara. Jadi sepantasnya penelitian ini akan terus dilanjutkan mengingat masih banyak hal yang bisa dingkap,” jelasnya kepada KendariNews.com.

Keterangan tersebut diperkuat oleh ahli geologi asal Universitas Hasanuddin Makassar, Asmunandar. Menurut Nandar (panggilan akrabnya, red), pembuktian tentang gua tersebut sebagai tempat pemakaman suku Mekongga bisa dilihat dari Soronga yang diukir. Bukti lain berupa benda-benda yang terdapat di dalam goa, diperkirakan seumur dengan usia tengkorak manusia didalam goa.

“Jadi waktu zaman dahulu para suku Mekongga ini melakukan penguburan dengan cara menggunakan Soronga itu. Prosesnya terbilang unik karena sebelum dibawa ke gua itu orang yang sudah meninggal terlebih dahulu diupacarakan sambil dikeringkan. Pada saat proses pengeringan, airnya kan jatuh ke guci yang juga kita dapat didalam gua. Setelah menjadi tulang-belulang, barulah tulangnya beserta tengkorak dimasukkan dalam soronga bersama guci-guci itu,” ungkapnya.

Tim yang meneliti keberadaan ribuan tengkorak manusia didalam goa yang terletak di Kolaka Utara itu semakin penasaran dengan temuannya. Mereka memantapkan langkah untuk melanjutkan penelitian, demi mengungkap secara menyeluruh misteri didalam gua tengkorak tersebut. (*)
- See more at: http://www.kendarinews.com/content/view/11990/27/#sthash.FoBTbVeV.dpuf