BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

15 Kabupaten Dibagikan Air Bersih

KEKERINGAN
15 Kabupaten Dibagikan Air Bersih

KUPANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur membantu membagikan air bersih gratis di 15 kabupaten. Setiap kabupaten disalurkan di 10 tempat sehingga jumlah keseluruhan 150 tempat. Pembagian air bersih yang menggunakan mobil tangki ini diprioritaskan kepada warga yang tidak mampu dan berada di wilayah sangat rawan air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT Tadeus Tini, di Kupang, Kamis (30/10), mengatakan, ke-15 kabupaten itu, antara lain, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Lembata, Alor, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Flores Timur, Ende, dan Nagekeo. Kabupaten Sikka juga sebenarnya mengalami kekeringan hebat, tetapi bupati tidak bersedia membuat surat pernyataan kesulitan air bersih sehingga mereka tidak dilayani.

”Tim dari provinsi sudah mendatangi kabupaten. Mereka bergabung dengan tim penanggulangan bencana di kabupaten dan instansi terkait mengadakan mobil tangki sebanyak mungkin kemudian membantu mendistribusikan air bersih ke daerah yang sangat rawan,” kata Tadeus.

Direktur Yayasan Peduli Sesama NTT Kopong Udak menilai cara terbaik adalah menanam pohon sebanyak mungkin di sekitar sumber mata air, termasuk wilayah resapan air. ”Pemda mengeluarkan perda mengenai perlindungan sumber mata air guna menghindari penebangan liar dan pembakaran hutan di sekitar sumber mata air,” kata Udak.

Sementara itu, penggiliran jadwal distribusi air di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang awalnya hingga 31 Oktober, diperpanjang 10 hari. Hujan yang turun belum intens sehingga Waduk Manggar, sumber utama air PDAM Balikpapan, belum terisi.

Direktur Teknik PDAM Balikpapan Rachmad Julianto, Kamis, mengutarakan, meskipun hujan sudah mulai turun mengguyur Balikpapan sepekan terakhir, tetapi belum berkorelasi dengan kenaikan level air di Waduk Manggar. Hanya tercatat sekali hujan deras. ”Level air di waduk hari ini (Kamis) 4,41 meter. Saat hujan deras, hari Minggu lalu, level air naik 10 cm, menjadi 4,60 meter. Namun, sejak itu tak ada hujan deras lagi sehingga level air di waduk menyusut. Jadi, penggiliran terpaksa diperpanjang,” katanya.

Petani di Kabupaten Temanggung dan Magelang juga terpaksa mencari pakan ternak sejauh puluhan kilometer. ”Untuk mencari pakan hijau, kami harus berkeliling ke beberapa kecamatan di Temanggung dan terkadang juga harus mencari hingga ke Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal,” ujar Sukarman, petani Desa Caurban, Kecamatan Kandangan, Temanggung.

Di Jawa Timur, menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jombang Darmawan, hujan selama dua hari terakhir belum memulihkan kekurangan air untuk sumber air bersih. ”Kondisinya cukup memberikan harapan karena kelihatan awan mendung. Jombang akan segera memasuki awal musim hujan,” ujarnya. (KOR/EGI/ODY/PRA)



Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009804943

Related-Area: