BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Bedah Buku dan Konsultasi Publik “Panduan Dakwah Tentang Perlindungan Anak bagi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat"

UNICEF dan BaKTI bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (BPPAKB) Provinsi Sulawesi Selatan telah melaksanakan Bedah Buku dan Konsultasi Publik Panduan Dawah tentang perlindungan anak bagi tokoh  agama dan tokoh masyarakat di Hotel Tree, tanggal 22 September 2014. Peserta 42 orang, laki-laki 30 orang, perempuan 12 orang,  mereka merupakan perwakilan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Pemerhati Anak, dan juga dari SKPD terkait  dari tingkat provinsi, Kabupaten Gowa dan Kota Makassar. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari UNICEF  Makassar (PO Child Protection).

Penyusunan panduan dakwah tentang perlindungan anak ini merupakan tindak lanjut dari temuan kunci hasil penelitian tentang pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kekerasan terhadap anak di Sulsel yang dilakukan atas kerjasama Pemerintah Indonesia, Pusat Kajian Anak UI dan UNICEF Internasional serta implementasi dari Perda Provinsi Sulsel No 4 tahun 2013 tentang Sistem Perlindungan Anak. Dalam sambutan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB Sulsel, menyampaikan, temuan kunci dari hasil penelitian yang ditindak lanjuti adalah terjadinya berbagai kekerasan yang menimpa anak-anak di Sulsel, khususnya antar anak yang dominan terjadi di masyarakat. Bahkan data tahun 2013 menunjukkan jumlah kekerasan seksual sebanyak 210 kasus atau  urutan ke-2 setelah kekerasan fisik sbanyak 629 kasus di Sulsel. Total kasus yang terlaporkan sebanyak 1.235 kasus. Tempat terjadinya kekerasan yang paling dominan adalah di lingkungan masyarakat dan 41% terjadi antar anak. Hal ini dirasa perlu untuk  mendapat perhatian khusus dari seluruh lapisan masyarakat dan segenap strata pemerintahan, jika kita tidak ingin kehilangan generasi yang berkualitas. Intervensi yang dilakukan tidak dapat lagi  dilakukan secara parsial namun harus bahu-membahu, sistematis dan integrasi dengan para pemangku kepentingan.

Sementara dalam sambutan yang disampaikan oleh KH. Sanusi Baco, perlindungan anak sekarang tidak cukup hanya mengirim anak ke sekolah tapi ikutilah dengan  do'a, karena do’a yang paling di dengar oleh Allah SWT adalah doanya orang tua. Disini betapa penting peranan orang tua terutama ibu karena dalam islam titik berat pemilaharaan anak ada pada ibu dibantu bapak. Banyak ayat dan hadis yang menjadi rujukan untuk perlindungan anak. Sekiranya semua ini ada terkandung di dalam Al Qur’an dan Insya Allah akan mengantar kita  untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap perlindungan anak. Kemudian menurut Prof. Halide, perlindungan anak harus holistik, tidak hanya pada anaknya tapi harus secara keseluruhan. Mulai dari saat dibuat, dikandung, dan dibesarkan.

Acar Bedah buku dan konsultasi publik Panduan dakwah perlindungan anak bagi tokoh agama dan masyarakat dianggap bagus mendapat masukan baik secara substansi maupun desainnya. Agar panduan tersebut menarik untuk dibaca, disarankan dibuat dalam bentuk bab per bab.  Semoga panduan dakwah ini dapat membantu kita semua dalam upaya mengurangi kasus kekerasan yang menimpa anak- anak.

Related-Area: