BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah Pameran Wisata Dunia

RI Bebaskan Visa 47 Negara
Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah Pameran Wisata Dunia
Ikon konten premium Cetak | 2 September 2015 Ikon jumlah hit 108 dibaca Ikon komentar 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah kembali menambah pembebasan visa kunjungan ke Indonesia bagi 47 negara mulai Oktober 2015. Dengan penambahan bebas visa kunjungan itu, pemasukan devisa ditargetkan meningkat hingga 1,5 miliar dollar AS dalam kurun setahun.

Demikian hasil keputusan rapat koordinasi antara Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Ronny F Sompie, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen Erfi Triassunu, dan Polri, di Jakarta, Selasa (1/9).

Pada tahap I, pemerintah membebaskan visa kunjungan untuk 30 negara mulai 9 Juni 2015, di luar 15 negara ASEAN yang sudah lebih dulu memperoleh bebas visa kunjungan ke Indonesia. Pada tahap II, pembebasan visa kunjungan ditambah sebanyak 47 negara sehingga total bebas visa kunjungan yang diberikan mencapai 92 negara. Tahap kedua ini diberikan kepada 45 negara dari usulan awal sebanyak 50 negara, ditambah 2 negara, yakni Vatikan dan San Marino.

Rizal mengemukakan, pemberian bebas visa merupakan cara paling cepat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Penambahan bebas visa kunjungan untuk 47 negara itu berlaku mulai Oktober 2015 atau lebih cepat dari target semula, Januari 2016. Hal itu dilakukan untuk memanfaatkan momentum musim kunjungan turis akhir tahun.

Tahun 2015-2019, pemerintah telah menargetkan jumlah wisatawan tumbuh dua kali lipat, yakni dari 10 juta orang wisman menjadi 20 juta orang. Devisa juga digenjot dari 10 miliar dollar AS menjadi 20 miliar dollar AS. Pekerja pariwisata ditargetkan naik dari 3 juta orang menjadi 7 juta orang.

"Negara-negara yang reputasinya dalam soal drugs, instabilitas, dan radikalisme tidak diberikan bebas masuk," kata Rizal.

Pihaknya telah meminta kepada BIN, Polri, dan Ditjen Imigrasi meningkatkan pengawasan ketat di pintu masuk.

Arief Yahya menambahkan, pembebasan visa kunjungan tahap I dan II ditargetkan menambah jumlah wisman ke Indonesia sebanyak 1,2 juta orang atau naik 20 persen dalam kurun 1 tahun atau hingga Oktober 2016. Tambahan devisa ditargetkan 1,2 miliar dollar AS.

Dari tambahan 47 negara yang mendapat fasilitas bebas visa kunjungan, prioritas tambahan devisa antara lain dari Australia, India, dan Taiwan. Selama ini, Australia telah menyumbang 1 juta wisman, India 300.000 wisman dan Taiwan 200.000 orang. "Negara-negara target bebas visa menyumbang 60 persen dari total wisman ke Indonesia," kata Arief.

Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa, mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Juli 2015 sebanyak 814.200 kunjungan. Pada Januari-Juli 2015 sebanyak 5,47 juta kunjungan atau naik 2,69 persen dibandingkan jumlah kunjungan periode yang sama pada 2014. Wisatawan Tiongkok masih tercatat sebagai turis yang paling banyak datang ke Indonesia. Selama Juli, kunjungan wisatawan Tiongkok 124.548 orang.

Tuan rumah

Terkait upaya menarik wisatawan, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Asosiasi Travel Asia Pasifik (PATA) Travel Mart 2016 harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dan pemerintah untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dan meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia.

Pada acara pameran perdagangan pariwisata itu diperkirakan akan ada 200.000 pengunjung yang datang ke Indonesia. PATA 2016 akan dihadiri sekitar 600 pedagang dari 31 negara dan kurang lebih 1.000 pembeli dari 49 negara serta diliput lebih dari 100 media internasional.

"Tahun ini, PATA Travel Mart diselenggarakan di Bangalore, India. Tahun depan diselenggarakan di Jakarta," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Chairman PATA Chapter Indonesia SD Darmono mengingatkan, waktu persiapan sangat pendek sehingga semua pihak harus bekerja keras. (LKT/ARN/HEN)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/09/02/RI-Bebaskan-Visa-47-Negara

Related-Area: