BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pelibatan Swasta Antisipasi Kebakaran Lahan dan Hutan Disiapkan

Sembilan Provinsi Disasar
Pelibatan Swasta Antisipasi Kebakaran Lahan dan Hutan Disiapkan
16 Januari 2017 Ikon komentar 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Akhir pekan ini, kepala daerah dan perangkat keamanan dari sembilan provinsi yang rentan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla diberi pengarahan oleh Presiden Joko Widodo. Kewaspadaan dibangun sejak awal agar ancaman karhutla dapat diminimalkan.

Arahan, antara lain, akan diberikan kepada gubernur, kepala kepolisian daerah, panglima komando daerah militer, dan kepala kepolisian resor dari sembilan provinsi. Kesembilan provinsi itu yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, provinsi di Kalimantan kecuali Kalimantan Utara, serta Papua.

"Untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B Panjaitan, dihubungi dari Jakarta, Minggu (15/1).

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, kata Raffles, sudah menyurati seluruh gubernur serta direktur perusahaan bidang kehutanan dan perkebunan untuk mewaspadai karhutla tahun ini. Provinsi langganan kebakaran juga diimbau menetapkan status siaga darurat jika diperlukan agar bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana bisa turun sebelum kebakaran parah.

Prediksi musim

Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini cenderung kering. Kondisi tahun 2017 mirip 2014, dalam rentang normal. Kemungkinan kondisi kering ada saat kemarau dan berpeluang menjadi salah satu pemicu karhutla.

KLHK menyiapkan dua helikopter pembom air (water bombing), masing-masing untuk Riau dan Kalimantan Barat. "Helikopter untuk Riau paling lambat Rabu (18/1). Untuk Kalbar, masih pemeliharaan," ujar Raffles.

Data satelit Terra/Aqua yang diolah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, titik panas terbanyak pada pekan lalu (9-15/1) ada di Kalimantan Barat, lalu di Sulawesi Tenggara 3 titik, Sumatera Barat (3), dan Sulawesi Selatan (2). Di Gorontalo, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, dan Riau, terdapat satu titik panas per provinsi.

Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, analisis kondisi iklim lima harian, ada penurunan curah hujan di Kalbar awal Januari, terutama pesisir barat hingga pantai utara. Itu diikuti berkurangnya kelembaban, sehingga suhu udara harian meningkat tajam, berkisar 1-1,5 derajat celsius.

"Penurunan curah hujan diprediksi masih berlangsung," kata Hary. Untuk itu, kewaspadaan patut terus dilakukan.

Kebijakan restorasi

Terkait restorasi rawa gambut, Deputi I Badan Restorasi Gambut (BRG) Budi S Wardhana mengatakan, ajakan pemerintah melibatkan perusahaan pemegang izin usaha guna merestorasi hingga di luar konsesi belum tertuang dalam dokumen resmi. Pelibatan restorasi hingga radius 3 kilometer dari batas luar konsesi masih wacana.

"Masih dibahas di lingkup kementerian dan lembaga. Belum jadi kebijakan," kata Budi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto mengatakan, karena masih disusun, APHI akan mengonsultasikan dengan KLHK dan BRG, termasuk pedoman di lapangan.

(JOG)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/iptek/lingkungan/2017/01/16/Sembilan-Provinsi-Disasar

Related-Area: