BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pertumbuhan Kunjungan Masih Tetap Positif

Pariwisata
Pertumbuhan Kunjungan Masih Tetap Positif

JAKARTA, KOMPAS — Sektor pariwisata Indonesia pada semester I-2014 (Januari-Juli) tumbuh 9,37 persen dibandingkan dengan periode sama 2013. Hal itu, antara lain, terlihat dari kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 5,3 juta orang dan wisatawan Nusantara sebanyak 107 juta perjalanan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu memaparkan hal tersebut dalam konferensi pers bulanan di Kemenpar dan EK, Senin (1/9), di Jakarta. Data tersebut didasarkan dari kajian Badan Pusat Statistik.

”Untuk Juli saja terjadi pertumbuhan kunjungan 8,33 persen wisman dibandingkan dengan periode sama 2013. Tren positif ini diharapkan terus berlanjut dan target kunjungan wisman 9,5 juta orang tahun ini bisa terpenuhi,” ungkap Mari.

Dengan prediksi kunjungan wisman pada semester kedua tahun ini lebih besar atau setara dengan semester pertama, target 9,5 juta orang bisa terlampaui, bahkan mendekati angka 10 juta orang.

Pertumbuhan wisman tertinggi berasal dari negara-negara Timur Tengah, yakni Bahrain (69,68 persen), Uni Emirat Arab (54,61 persen), Mesir (46,95 persen), dan Arab Saudi (942,84 persen). Selain itu, wisman dari Tiongkok juga tumbuh baik dengan 25,96 persen.

”Khusus Tiongkok, kami berupaya keras agar pasar di sana tertarik berwisata ke Indonesia. Kami punya strategi teknis untuk menyasar Tiongkok sebagai pasar potensial bagi pariwisata kita,” ungkap Mari yang pekan lalu ke Tiongkok untuk promosi pariwisata.

Tren positif juga terlihat dari pertumbuhan wisatawan dalam negeri. Mari optimistis target 252 juta perjalanan turis domestik hingga akhir tahun ini bisa tercapai. Momen liburan sekolah pada Juli-Agustus, Natal, dan Tahun Baru diharapkan bisa mendongkrak angka kunjungan turis mancanegara dan domestik.

Dari 107 juta perjalanan turis domestik, ada pemasukan bagi negara sebesar Rp 76,16 triliun.
Kapal pesiar

Turis mancanegara ataupun Nusantara umumnya menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk wisata minat khusus, misalnya selam (diving) dan selancar (surfing). Potensi lain yang besar dan terbuka tetapi belum banyak dikembangkan ialah paket wisata dengan kapal pesiar.

Mari mengakui, paket wisata dengan kapal pesiar sedang disiapkan oleh pemerintah. Peminat paket itu 40 persen adalah turis dari Australia.

”Ada 10 pelabuhan yang sedang dikembangkan pemerintah. Dalam dua tahun, pelabuhan-pelabuhan itu harus sudah siap untuk menampung kapal-kapal berukuran besar, khususnya untuk wisata. Sebab, turis biasanya sudah booking dua tahun sebelum keberangkatan,” katanya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia Wiryanti Sukamdani menambahkan, upaya memenuhi target kunjungan 20 juta wisman pada 2019, seperti dikemukakan presiden terpilih, Joko Widodo, harus dimulai dari sekarang.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian tengah menyiapkan peraturan pemerintah terkait investasi dalam usaha agrowisata. Draf PP sudah di Kemenkumham dan pekan depan diharapkan bisa diajukan kepada presiden.

PP nantinya juga akan memberikan berbagai bentuk insentif dan fasilitas bagi para investor. Misalnya, mendapat fasilitas dalam pembinaan serta fasilitas dalam pariwisata, seperti promosi wisata, paket wisata, dan pemasaran wisata.

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menuturkan, selama ini Batam dikunjungi 5 juta pelancong domestik per tahun. Mereka pelesir di sela aneka pertemuan di kota tersebut. (REK/MAS/RAZ)


Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000008647317

Related-Area: