BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Membenahi Desa demi Para Penerus Bangsa

Kampung Nyake di Desa Nyari pernah dikenal sebagai kampung yang kumuh oleh warga sekitar, dimulai dari sampah bertebaran di jalan, tanaman yang tidak dirawat dan hewan yang tidak dikandangkan. Kampung Nyake berada di dekat perbatasan dengan Negara Malaysia dan berjarak kurang lebih 3 jam dari Ngabang, Ibukota dari Kabupaten Landak. Posisinya yang berada di daerah perbukitan yang dijadikan lahan sawit tidaklah mudah diakses bahkan dengan menggunakan kendaraan 4WD.

Keresahan mengenai kurang terawatnya bersih sebenarnya sudah dirasakan oleh pemerintah desa sejak lama, termasuk juga kurang sadarnya masyarakat tentang kesehatan dan sudah berulang kali ditegur mengenai kebersihan lingkungannya. Akhirnya ketika pertemuan gabungan guru dan orang tua yang difasilitasi oleh KIAT Guru, berlandaskan dari harapan siswa yang menginginkan untuk belajar dengan nyaman karena sebelumnya di SDN 22 Nyake Tembawang pernah sekolah diliburkan karena adanya hewan yang mati di bawah kelas mereka mengadakan pertemuan lanjutan untuk khusus membahas tentang hal tersebut.

Semua ternak saat ini harus dikandangkan

“Setelah pertemuan itu kami kembali bertemu untuk  membuat kesepakatan bersama Kepala dusun, warga, dan babinsa sepakat jika melihat hewan berkeliaran di jalan desa, apalagi kalau di lingkungan sekolah akan langsung dieksekusi oleh hansip” ujar kepala desa.

Siswa SDN 22 Nyake Tembawang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pramuka

 

Selain kesepakatan membenahi lingkungan, beberapa harapan anak yang disepakati dan mulai dijalankan baik oleh guru dan orang tua murid seperti guru yang masuk dan pulang sesuai dengan jadwal ditentukan, orangtua yang menemani anak belajar di malam hari juga menandatangani tugas PR yang diberikan, juga dilaksanakannya kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di hari Sabtu

 Tumenggung atau Kepala Adat Desa Nyake yang juga memiliki anak yang berprofesi sebagai guru juga pernah mengatakan “Bukan anak kita saja yang diharapkan tetapi semua anak-anak di kampung ini”. Beliau sangat bersyukur melihat perubahan yang terjadi walaupun belum semua terwujud tetapi sedikit demi sedikit kampung ini menjadi lebih baik.

Penulis: 
Aditya Rakhmat
Wilayah: