BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Hutan Lindung Egon Ilimedo Terbakar, Apa Penyebabnya?

Memasuki musim kemarau yang datang pada bulan Agustus-Desember, hutan lindung Egon Ilimedo di Kabupaten Sikka, NTT kembali terbakar. Kejadian ini seperti mengulangi kebakaran yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Perkiraan sementara kebakaran terjadi akibat ulah warga yang memiliki kebun di sekitar kawasan hutan.

Dalam bulan Agustus 2017 kebakaran hutan di Egon Ilimedo terjadi di perbatasan antara Kecamatan Waigete dan Mapitara sudah terjadi sebanyak dua kali. Kebakaran terjadi pertama pada tanggal 7-8 Agustus, sementara kejadian kedua terjadi sejak tanggal 16 Agustus 2017.

Vitalis Nong Vendi kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) wilayah Kabupaten Sikka kepada Mongabay Indonesia (18/08) menyayangkan kejadian kebakaran hutan yang kerap terjadi setiap tahun. Jelasnya, di tahun 2016 saja kebakaran hutan yang terbakar mencapai 100 hektar.

Kebakaran pertama di tahun ini, jelasnya terjadi di areal persis di samping jalan yang membelah hutan lindung yang menghubungkan Kecamatan Waigete dan Mapitara telah mengakibatkan 250 hektar lahan hutan lindung terbakar.

Di area ini, pemadaman relatif mudah dilakukan, sebab lokasi kebakaran berada di dekat jalan raya. Menurut Vendi pihaknya turut mengerahkan mobil tanki air milik Polres Sikka dan BPBD Sikka. Namun akibat jauhnya jarak ke sumber air, sekitar 4 kilometer, membuat pemadaman agak terhambat.

Sedangkan kebakaran kedua, pemadaman tidak bisa dilakukan sebab lokasi kebakaran jauh dari jalan raya di sekitar Desa Hale dan Hebing di Kecamatan Mapitara.

“Untuk yang di lereng gunung, pemadaman tidak bisa dilakukan  dengan penyemprotan air. Kami tidak memiliki peralatan pemadam kebakaran, sehingga pemadaman dilakukan secara manual. Itupun tidak sampai ke lokasi yang sulit dijangkau, namun dalam dua hari pemadaman apinya pun padam,” ungkapnya.

Vendi menyebut puntung rokok menjadi salah satu faktor terbesar terjadinya kebakaran. Saat musim kemarau, rumput di sekitar jalan akan mengering dan banyak pohon yang kulitnya terkelupas sehingga mudah tersulut api.

Dia pun menyebut, petugas polisi hutan yang hanya sembilan orang, sangat minim untuk mengawas seluruh kawasan hutan yang ada. “Apalagi ada jalan yang menembus hutan yang membuat sulit pemantauan pada malam hari, sehingga kami bergantung kepada bantuan relawan.”

Kawasan Hutan Lindung Egon Ilimedo, satu-satunya hutan lindung di Kabupaten Sikka, memiliki luas 19.456,8 hektar adalah kawasan hutan yang melingkupi lima kecamatan yaitu Waigete, Mapitara, Doreng, Waiblama dan Talibura. Berdasarkan wilayah, kawasan ini ditetapkan lewat register 107 tahun 1932, pengukuhan tapal batasnya diresmikan tanggal 12 Desember 1984, dan lalu disahkan lewat SK Menhut No. 423/KPTS-II/1999.

Momentum Refleksi

Momentum kebakaran di kawasan Egon Ilimedo, tak urung menjadi perhatian dari para pegiat lingkungan. Menurut Harry Naif, mantan Direktur Walhi NTT, kebakaran yang berulang harusnya disikapi dengan cara reflektif dan serius oleh Pemkab Sikka.

Dia pun menyebut, jika kawasan hutan Egon Ilimedo terganggu akan berdampak pada kekeringan di kawasan mata air, karena banyak mata air di kawasan resapan (water catchment area) menjadi rusak. Demikian juga dengan kehidupan satwa liar yang mestinya perlu menjadi perhatian.

“Upaya penyelamatan kawasan Egon Ilimedo harus menjadi tanggung jawab lintas sektor artinya berbagai aparatur negara yang tersebar dalam berbagai instansi yang punya korelasi kinerja dengan isu penyelamatan ekologi. Segenap Instansi harus saling berkoordinasi agar efisien dan efektif peran yang dimainkan,” tegasnya.

 

Sumber : http://www.mongabay.co.id/2017/08/20/hutan-lindung-egon-ilimedo-terbakar-apa-penyebabnya/

Related-Area: