BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

FASILITASI PERDAGANGAN YANG LEBIH BAIK DAPAT KURANGI BIAYA PERDAGANGAN DI ASIA HINGGA 9% PER TAHUN — LAPORAN

 
YOGYAKARTA, INDONESIA (5 September 2017) — Fasilitasi perdagangan yang lebih baik — penyederhanaan, modernisasi, dan harmonisasi proses ekspor dan impor — dapat mengurangi biaya perdagangan hingga 9% di Asia dan Pasifik, demikian menurut laporan bersama dari Asian Development Bank (ADB) dan United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) yang diluncurkan hari ini di sela-sela Asia-Pacific Trade Facilitation Forum di Yogyakarta. 

Laporan tersebut, Trade Facilitation and Better Connectivity for an Inclusive Asia and Pacific, menyoroti manfaat fasilitasi perdagangan yang lebih baik, seperti mempromosikan peningkatan bea cukai dan kerja sama lintas batas di antara berbagai negara, dengan pelaksanaan ketentuan di bawah Trade Facilitation Agreement (TFA) dari World Trade Organization (WTO) yang mulai berlaku Februari tahun ini. 

Sebagai contoh, pelaksanaan sebagian TFA dapat mengurangi biaya perdagangan di kawasan ini hingga 5% setiap tahun, sedangkan pelaksanaan penuh akan menghasilkan penurunan biaya 9% — atau setara dengan penghematan senilai $219 miliar setiap tahun. 

“Fasilitasi perdagangan dapat meningkatkan arus perdagangan dan menurunkan biaya perdagangan, dan oleh karenanya merupakan hal yang sangat penting bagi pembangunan di Asia dan Pasifik,” kata Yasuyuki Sawada, Ekonom Kepala ADB. “Kami berharap temuan dalam laporan ini dapat semakin membantu mitra pembangunan kami dalam meningkatkan fasilitasi perdagangan dan pelaksanaan perdagangan nirkertas (paperless trade) di kawasan ini.” 

Laporan ini menjabarkan temuan dari survei global mengenai fasilitasi perdagangan dan pelaksanaan perdagangan nirkertas, yang mengungkapkan berbagai kemajuan di seluruh Asia dan Pasifik. Kemajuan yang tampak jelas di kawasan ini adalah di bidang fasilitasi perdagangan umum, perdagangan nirkertas, dan perdagangan nirkertas lintas batas, dengan tingkat pelaksanaan rata-rata yang naik ke 50,4% pada 2017 dari sebelumnya 46,5% pada 2015. Secara sub-kawasan, Asia Timur memiliki tingkat pelaksanaan tertinggi sebesar 73,7% setelah Australia dan Selandia Baru (85,0%). 

Digitalisasi yang didukung oleh koordinasi kelembagaan adalah alat yang sangat baik untuk semakin meningkatkan pelaksanaan fasilitasi perdagangan dan mengurangi biaya perdagangan. Analisis dalam laporan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan langkah-langkah TFA WTO secara “nirkertas” seluruhnya dapat membantu mengurangi biaya perdagangan di kawasan ini hingga 16%, bukan sekadar 9%. 

“Framework Agreement on Facilitation of Cross-Border Paperless Trade in Asia and the Pacific dapat mempercepat pelaksanaan prosedur perdagangan digital di kawasan ini,” kata Hong Joo Hahm, Deputi Ketua Eksekutif ESCAP. “Tiga negara sudah menandatangani secara formal pakta PBB baru ini minggu lalu: Bangladesh, Kamboja, dan Republik Rakyat Tiongkok. Ini adalah awal yang menjanjikan dan kami menunggu lebih banyak negara untuk segera bergabung.” 

Laporan tersebut juga menyoroti upaya untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan melalui sejumlah prakarsa kerja sama sub-kawasan seperti Greater Mekong Subregion (GMS) dan South Asia Subregional Economic Cooperation (SASEC). Sebagai contoh, di kawasan Central Asia Regional Economic Cooperation (CAREC), didapati bahwa pengurangan 10% waktu yang dihabiskan di perbatasan dapat membawa peningkatan perdagangan hingga 2%-3%. 

ADB, yang berbasis di Manila, dikhususkan untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan yang menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan integrasi kawasan. Didirikan tahun 1966, ADB telah menandai 50 tahun kemitraan pembangunan di kawasan ini. ADB dimiliki oleh 67 anggota—48 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. Pada 2016, total bantuan ADB mencapai $31,7 miliar, termasuk $14 miliar dalam bentuk pembiayaan bersama (cofinancing). 

ESCAP adalah organisasi pembangunan kawasan di bawah PBB dan bertindak sebagai pusat pembangunan ekonomi dan sosial utama bagi PBB di Asia dan Pasifik. Mandat ESCAP adalah membangun kerja sama di antara 53 negara anggota dan 9 negara anggota non-PBB. Kantor ESCAP berada di Bangkok, Thailand. 

Unduh laporannya di:https://www.adb.org/sites/default/files/publication/359786/trade-facilitation-connectivity.pdf 
Ringkasannya: https://www.adb.org/sites/default/files/publication/359786/highlights-trade-facilitation-connectivity.pdf 
================

 
BETTER TRADE FACILITATION COULD REDUCE TRADE COSTS IN ASIA BY UP TO 9% ANNUALLY — REPORT
YOGYAKARTA, INDONESIA (5 September 2017) — Improved trade facilitation — the simplification, modernization, and harmonization of export and import processes — can reduce trade costs by up to 9% in Asia and the Pacific, according to a new joint report by the Asian Development Bank (ADB) and the United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) launched today on the sidelines of the Asia-Pacific Trade Facilitation Forum in Yogyakarta. 

The report, Trade Facilitation and Better Connectivity for an Inclusive Asia and Pacific, highlights the benefits of better trade facilitation in the region such as promoting customs improvements and cross-border cooperation among countries, with the implementation of the provisions under the World Trade Organization’s (WTO) Trade Facilitation Agreement (TFA) which entered into force in February of this year. 

Partial implementation of the TFA, for instance, could reduce trade costs in the region by 5% annually, while full implementation would yield a 9% reduction in costs — or $219 billion of savings every year. 

“Trade facilitation increases trade flows and lowers trade costs, making it critical for development in Asia and the Pacific,” said Yasuyuki Sawada, ADB’s Chief Economist. “We’re hopeful that the findings of the report can further help our development partners in improving trade facilitation and paperless trade implementation in the region.” 

The report features findings of a global survey on trade facilitation and paperless trade implementation, revealing various improvements across the region. The region marked improvements in general trade facilitation, paperless trade, and cross-border paperless trade, with the average implementation rate rising to 50.4% in 2017 from 46.5% in 2015. Subregionally, East Asia has the highest implementation rate at 73.7% after Australia and New Zealand (85.0%). 

Digitalization, along with institutional coordination, is seen as a great tool to further enhance trade facilitation implementation and reduce trade costs. The analysis in the report suggests that going fully “paperless” when implementing the measures in the WTO TFA could help reduce trade costs in the region by 16%, instead of just 9%. 

 “The Framework Agreement on Facilitation of Cross-Border Paperless Trade in Asia and the Pacific can accelerate implementation of digital trade procedures in the region,” said Hong Joo Hahm, ESCAP’s Deputy Executive Secretary. “Three countries already formally signed this new UN treaty last week: Bangladesh, Cambodia, and the People’s Republic of China. It is a promising start, and we look forward to more countries joining soon.” 

The report also highlights the efforts to improve trade facilitation in major subregional cooperation initiatives like the Greater Mekong Subregion (GMS) and the South Asia Subregional Economic Cooperation (SASEC). In the Central Asia Regional Economic Cooperation (CAREC) area, Fa for example, the report finds that a 10% reduction in time at the border could lead to an increase in trade by 2%-3%. 

ADB, based in Manila, is dedicated to reducing poverty in Asia and the Pacific through inclusive economic growth, environmentally sustainable growth, and regional integration. Established in 1966, ADB is celebrating 50 years of development partnership in the region. It is owned by 67 members—48 from the region. In 2016, ADB assistance totaled $31.7 billion, including $14 billion in cofinancing. 

ESCAP is the regional development arm of the United Nations and serves as the main economic and social development center for the United Nations in Asia and the Pacific. Its mandate is to foster cooperation between its 53 members and 9 associate members. The ESCAP office is located in Bangkok, Thailand. 
Download the full report here: https://www.adb.org/sites/default/files/publication/359786/trade-facilitation-connectivity.pdf 
Highlight: https://www.adb.org/sites/default/files/publication/359786/highlights-trade-facilitation-connectivity.pdf