BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Sinergi dan Harmonisasi dari Papua

Sekey artinya pengukuhan atau sesuatu yang dihargai untuk memberikan berkat dan rejeki. Di Gedung Sasana Krida, Kantor Gubernur Prov. Papua, Jayapura tanggal 12 Februari 2014, Tarian Sekey dimainkan sebagai pengantar diresmikannya peluncuran Program Gerakan Bangkit, Maju, Sejahtera Harapan Seluruh Rakyat Papua atau disingkat GerbangMas Hasrat Papua. Peluncuran program unggulan dari Provinsi Papua ini, ditandai dengan dipukulnya Tifa, gendang khas Papua oleh Wakil Gubernur Papua, Bapak Klemen Tinal disaksikan oleh seluruh institusi pemerintahan Provinsi Papua dan para undangan yang berasal dari mitra pembangunan internasional maupun lokal.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Papua berharap agar peluncuran program ini dapat didukung sepenuhnya oleh semua stakeholder pembangunan di Papua khususnya para mitra pembangunan yang selama ini sudah bekerjasama dengan baik di Papua. Ada pun yang hadir dalam acara ini adalah Pimpinan dan Perwakilan dari Lembaga donor, NGO internasional dan lokal serta Yayasan-yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan. Mereka ini yang disebut mitra pembangunan. Pengertian mitra pembangunan sendiri adalah institusi atau pun organisasi yang berkontribusi dalam pembangunan Papua dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk bersama-sama mengatasi tantangan pembangunan yang ada.

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mengatakan, program ini menjadi langkah awal  Pemprov Papua dibawah kepemimpinannya bersama Gubernur Lukas Enembe untuk mempercepat pembangunan menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Ia menjelaskan, selain mendukung program pembangunan di kabupaten/kota, program ini juga akan merancang proyek percontohan di lintas kabupaten. Misalnya, di lima kabupaten yang mewakili lima wilayah adat di Papua antara lain, Kabupaten Keerom, Lanny Jaya, Mappi, Deyai dan Supiori.

Ada empat aspek dari program ini antara lain, mewujudkan generasi emas Papua melalui perbaikan pendidikan dan kesehatan. Misalnya, menuntaskan buta akasara dan pendidikan dasar wajar 9 tahun. Aspek kedua di bidang kesehatan, akan fokus untuk seribu hari kehidupan dan menghasilkan generasi terbaik di papua. Sementara, aspek ketiga adalah bidang ekonomi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program Strategis Pembangunan Ekonomi dan Kelembagaan Kampung (Prospek).

Para mitra pembangunan yang hadir adalah dari DFAT Australian Aid, USAID, ADB, NZAID, UNPD, UNICEF, UNFPA, World Bank, Perwakilan Pemerintah Kerajaan Belanda, Perwakilan Pemerintah Jepang, Pemerintah Kerajaan Inggris, DFAT CIDA, Oxfam, CHAI, World Vision, Compassion dan perwakilan dari proyek-proyek pembangunan yang ada di Papua. Selain mitra pembangunan, acara juga dihadiri oleh para Bupati dan Kepala BAPPEDA dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua serta pimpinan SKPD tingkat Provinsi Papua.

Sebagai bentuk dukungan terhadap Program GerbangMas Hasrat Papua, perwakilan dari dari DFAT Australian Aid, USAID, ADB, NZAID, UNPD, UNICEF, UNFPA, World Bank Perwakilan Pemerintah Kerajaan Belanda, Perwakilan Pemerintah Jepang, Pemerintah Kerajaan Inggris, DFAT CIDA, Oxfam, CHAI dan World Vision menandatangani kanvas dukungan terhadap Program GerbangMas Hasrat Papua.

 Jean Bernard Carrasco (Minister Counsellor  DFAT Australian Aid) sebagai perwakilan dari para mitra pembangunan menyampaikan bahwa selama ini seluruh mitra pembangunan sudah dan akan terus mendukung kegiatan pembangunan di Papua. Dengan hadirnya beberapa pimpinan lembaga internasional dan perwakilan dari beberapa negara, menunjukkan keseriusan para mitra pembangunan untuk bisa bekerjasama lebih baik lagi dengan Pemerintah Provinsi Papua.

Acara ini dilanjutkan dengan Pertemuan Koordinasi Mitra Pembangunan di Provinsi Papua tanggal 13 Februari 2014. Momentum kedua acara ini sangat berkaitan erat. Dimana Pemerintah Provinsi Papua sebagai koordinator pembangunan di Papua, mengajak para mitra pembangunan untuk melakukan sinergi dan harmonisasi dalam program-program pembangunan di Papua. Selama ini koordinasi sudah dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Namun koordinasi dilakukan baru dalam tahap pelaporan dan diskusi umum yang belum menyentuh hal-hal seperti siapa yang melakukan apa, pembagian daerah program agar tidak terjadi tumpang tindih atau pun melakukan monitoring dan evaluasi agar program lebih mengarah untuk menjawab tantangan pembangunan.

Selain itu, Pemprov Papua berharap agar seluruh mitra pembangunan di Papua bisa menyelaraskan program-program pembangunan sesuai dengan RPJMD tahun 2013-2018 yang sudah selesai dibuat. Salah satu program unggulan dari hal tersebut adalah Program GerbangMas Hasrat Papua. Bapak Muhammad Musaad selaku Kepala BAPPEDA Provinsi Papua menyatakan bahwa sudah saatnya pemerintah daerah bisa menjadi koordinator dalam koordinasi dengan para mitra pembangunan. Dengan melakukan koordinasi dengan baik dan terarah tentunya akan meningkatkan percepatan pembangunan di Papua.

BaKTI dan AIPD melihat hal ini sebagai peluang besar untuk melakukan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Papua. Melalui Proyek Pengelolaan Pengetahuan kerjasama BaKTI dan AIPD, kegiatan ini bisa dilaksanakan. Acara hari kedua, BaKTI melakukan proses fasilitasi dalam diskusi dan koordinasi  Mitra Pembangunan Prov. Papua dilaksanakan di The Bistro, Hotel Aston, Jayapura tanggal 13 Februari 2014. Dalam pertemuan ini Pak Musaad selaku Kepala BAPPEDA Provinsi Papua kembali megingatkan bahwa RPJMD Provinsi Papua tahun 2013-2018 sudah selesai dibuat. Diharapkan semua mitra pembangunan melihat RPJMD dan Program GerbangMas Hasrat Papua menjadi tolak ukur dalam pengembangan program yang dilakukan para mitra pembangunan.

Dalam kegiatan diskusi panel hadir juga Bapak Yusharto Huntoyungo, MPd Kepala Pusat Administrasi Kerjasama Luar Neger (AKLN) yang menjelaskan tentang Administrasi Kerjasama Laur Negeri; Bapak Kennedy Simanjuntak, Direktur OTDA BAPPENAS  dengan pemaparan tentang Sistem & Mekanisme Pelaksanaan Kerjasama Hibah Luar Negeri di BAPPENAS dan Bapak Suharianto yang berasal dari Direktorat Evaluasi, Akuntansi & Setelmen - Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutang Kementerian Keuangan yang menjelaskan tentang Pengelolaan Hibah Luar Negeri Berdasarkan PMK 191/PMK.05/2011.

Melanjutkan diskusi panel, sesi selanjutnya dalam pertemuan adalah sesi diskusi kelompok yang dibagi dalam empat kelompok bidang, yaitu bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan tata kelola (baik itu pemerintahan atau pun insitusi pembangunan lainnya). Hasil dari diskusi  sebagai berikut:

  • Pertemuan rutin mitra pembangunan dan BAPPEDA Provinsi Papua diadakan kembali dengan agenda implementasi program di masing-masing wilayah dalam upaya melakukan harmonisasi dengan program yang sudah dicanangkan Pemerintah Provinsi Papua
  • Perlu adanya pertemuan thematik (sesuai bidang masing-masing) sehingga setiap hasil pertemuan mitra pembangunan dapat ditindaklanjuti di masingmasing wilayah intervensi
  • Monitoring dan evaluasi bersama dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada setiap akhir tahun
  • Review kembali program-program sebelumnya yang sudah dilaksanakan agar inline dengan program Pemerintah Provinsi Papua
  • Memperhatikan empat aspek Program GerbangMas dalam program kegiatan kedepan

Kata kunci dalam koordinasi antara Pemerintah Provinsi Papua dan para mitra pembangunan adalah sinergi dan harmonisasi.. Tujuan dari pertemuan Koordinasi antara Pemerintah Provinsi Papua dengan Mitra Pembangunan Internasional di Provinsi Papua adalah untuk mensinergikan program-program Pembangunan di Papua sehingga kegiatan atau program tidak tumpang tindih tetapi selaras dengan kebijakan pembangunan di Papua. Hal ini juga membantu penggalian informasi bagi seluruh Mitra Pembangunan di Papua untuk sinkronisasi program pembangunan dengan SKPD di Provinsi Papua.

Acara yang berlangsung tanggal 12-13 Februari 2014 ini diharapkan dapat merumuskan rekomendasi dan rencana tindak lanjut Mitra Pembangunan di Papua berdasarkan kebijakan pada RPJMD, PROSPEK dan Gerbang Mas Hasrat Papua serta membangun komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi Papua dengan  Mitra Pembangunan di Papua untuk dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.