BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

42 Persen Guru Belum Berijazah S-1

Tenaga Pendidikan
42 Persen Guru Belum Berijazah S-1

PALU, KOMPAS — Dari 54.395 guru di Sulawesi Tengah, sekitar 22.709 guru atau 42 persen belum berkualifikasi strata satu atau S-1. Mereka terancam peraturan yang mewajibkan guru berijazah S-1 pada tahun ini demi peningkatan mutu pendidikan.

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulteng pada 2013, jumlah guru terbanyak berijazah diploma dua (D-2) yang mencapai 11.846 orang, diikuti guru berpendidikan SMA 9.927 orang, D-3 557 orang, dan D-1 379 orang. Mereka umumnya mengajar di sekolah dasar dan sederajat di perdesaan. LPMP tidak memasukkan guru yang masih mengikuti kuliah untuk peningkatan kualifikasi.

”Dibandingkan data pada 2009, jumlah guru yang belum berijazah S-1 memang menurun. Hanya saja penurunannya tidak signifikan,” ujar Kepala Seksi Program dan Sistem Informasi LPMP Sulteng Rusli, di Palu, Sulteng, Selasa (11/3).

Pada 2009, dari 45.883 guru, hanya 34,7 persen yang berkualifikasi S-1. Sisanya berpendidikan SMA hingga D-3.

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, semua guru di seluruh jenjang pendidikan harus berkualifikasi S-1 atau D-4. Artinya, kata Rusli, banyak guru yang terancam atau dikorbankan saat regulasi tersebut diterapkan.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulteng Nursalam menyampaikan, guru yang belum berkualifikasi S-1 hampir semuanya berumur lebih dari 48 tahun. ”Mereka kurang termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke S-1. Bahkan, ada yang sudah nyaman dengan suasana di tempat tugas dengan pekerjaan sampingan yang bernilai ekonomis, misalnya bersawah atau berkebun,” ujar dia.

Nursalam menambahkan, pihaknya akan menggunakan delapan bulan tersisa untuk mendorong guru mengikuti program peningkatan kualifikasi, terutama yang berpendidikan D-2 dan D-3.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Abdul Raaf Malik mengatakan, jumlah tersebut bisa berkurang mengingat ada guru yang sedang mengikuti pendidikan. (VDL)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000005393315