BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Akhir 2014, PLTA Poso Pasok Palu

Listrik
Akhir 2014, PLTA Poso Pasok Palu
  
POSO, KOMPAS — Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Poso, Sulawesi Tengah, milik PT Poso Energy ditargetkan mulai bisa dinikmati warga Palu Desember tahun ini. Pasokan listrik yang diperkirakan mencapai 85 megawatt itu menjadi solusi masalah pemadaman listrik bergilir di ibu kota Sulteng tersebut.

”PLN siap menggunakan listrik yang dibeli dari PLTA Poso. Pembangunan transmisi masih terus dilakukan, terutama di sejumlah titik berat,” kata Kepala PT PLN Area Palu Novalince Pamuso, beberapa waktu lalu, di Palu.

Di Palu, hampir setiap hari listrik dipadamkan secara bergilir dengan durasi bisa mencapai empat jam. Sejumlah PLTD dan PLTU sering rusak sehingga mengganggu pasokan listrik. Untuk memenuhi kebutuhan listrik itu, PLN membeli listrik PLTA Poso. Saat ini, PLTA Poso II sudah rampung dikerjakan. Sementara PLTA Poso I dan III masih pada tahap persiapan konstruksi.

Terkait pembangunan transmisi ke Palu, Nova menyatakan, warga sudah bersepakat tidak menolak lagi kehadiran saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). Ada sejumlah SUTET di Kabupaten Sigi yang ditanam di dekat permukiman warga. Masyarakat setempat sempat menolak dan meminta PLN memindahkan SUTET jauh dari permukiman.

Di Poso, Manajer Teknik PLTA Poso II M Basry Djalil menyampaikan, Kabupaten Poso dan sebagian Parigi Moutong sudah mulai mendapatkan pasokan listrik. Daya terpakai mencapai 20 MW. ”Sulawesi Selatan juga sudah mulai menggunakan listrik dari PLTA Poso,” katanya.
Molor dua tahun

Dalam target awal, listrik dari PLTA yang berada di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, itu sudah mulai dipakai di Palu pada akhir 2012. Kemoloran pembangunan transmisi hampir dua tahun. ”Karena ini investasi, perusahaan kehilangan kesempatan memproduksi daya yang berdampak pada pengembalian modal,” kata Basry.

Dewan Pengawas Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sulteng Salman Hadianto menilai, kendala teknis (pembangunan transmisi) seharusnya tidak dijadikan alasan utama molornya pemanfaatan listrik. Investasi PLTA dengan menggunakan potensi daerah sejak awal diapresiasi semua elemen masyarakat. Di lain pihak, pemadaman bergilir masih terus terjadi. (VDL)



Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000008573391

Related-Area: