BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Festival Danau Poso untuk Memperkokoh Perdamaian

Pariwisata
Festival Danau Poso untuk Memperkokoh Perdamaian

POSO, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Poso menggelar Festival Danau Poso XVII pada Jumat (29/8) hingga Senin (1/9). Acara tahunan yang diikuti semua kabupaten/kota di Sulteng ini menjadi wadah untuk memperkokoh perdamaian dan persaudaraan dengan mempromosikan potensi wisata dan budaya.

”Festival Danau Poso menjadi wadah silaturahim semua elemen masyarakat dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya. Di sini, semua menjadi satu untuk membangun Sulawesi Tengah, khususnya Poso,” kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng B Elim Somba saat membuka Festival Danau Poso XVII di tepi Danau Poso di Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Poso, Jumat.

Elim mengatakan, potensi wisata Sulteng sangat besar, mulai dari Danau Poso hingga Pulau Togean di Kabupaten Tojo Una- Una. Festival Danau Poso ini menjadi ajang untuk promosi sekaligus upaya keras untuk membangun citra wisata menjadi lebih baik. ”Kita harus tunjukkan bahwa Poso sudah benar-benar kondusif. Perdamaian benar-benar terwujud,” katanya.

Festival ini pertama kali digelar pada 1989. Pada 1998-2006 tidak ada festival karena imbas krisis ekonomi serta konflik di Poso. Festival digelar lagi mulai 2007. Tahun ini festival bertema ”Pesona Kreasi, Wisata, dan Budaya; Indahnya Negeriku”.

Berbagai acara digelar dalam festival ini, antara lain pemilihan Putri Pariwisata Sulteng, lomba tarik tambang di atas Danau Poso, lomba lari maraton untuk putra dan putri, serta pameran kerajinan dari sejumlah kabupaten/kota di Sulteng.

Pembukaan festival kemarin dimeriahkan dengan drum band oleh pelajar SMP dan SMA setempat hingga tarian khas Pamona (suku dominan di Poso) oleh kaum bapak dan ibu.
Poso aman

Bupati Poso Piet Inkiriwang mengatakan, citra Poso tidak seperti yang dikenal umum selama ini. Semua agenda nasional dan daerah dilaksanakan dengan sukses tanpa gangguan. ”Pemilihan legislatif, pemilihan presiden, acara 17 Agustus, kegiatan keagamaan, semua sukses dilakukan dan tidak ada gesekan. Poso sudah sangat aman dan nyaman. Datanglah ke Poso,” katanya.

Tanpa menyebut jumlah, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Poso Putera Botilangi mengatakan, jumlah wisatawan dari tahun ke tahun meningkat. Pemerintah membuka peluang partisipasi swasta untuk membangun usaha di sekitar Danau Poso atau Kota Poso.

Juliati Satigi, pengusaha hotel di Tentena, mengharapkan pemerintah gencar mempromosikan dan menggelar acara-acara berskala nasional. Selama ini, keterisian hotel masih rendah.

Danau Poso merupakan danau terluas ketiga di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Towuti di Sulawesi Selatan. Air danau ini masih jernih. Di sekitar danau terdapat sejumlah obyek wisata, seperti Taman Wisata Alam Bancea dengan anggrek sebagai ikonnya, Air Terjun Saluopa, serta situs megalit di Lembah Bada, Besoa, dan Napu. (VDL)




Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000008592026

Related-Area: