PERHUBUNGAN LAUT
Pelayaran Kupang-Jayapura Dibuka Lagi
KUPANG, KOMPAS — Kapal milik PT Pelni (Persero), KM Dobonsolo, segera melayari rute Kupang, Nusa Tenggara Timur-Jayapura, Papua, lagi. Kapal penumpang ini berhenti melayani masyarakat Nusa Tenggara Timur pada tahun 2005-2013 karena dari sisi bisnis kurang menguntungkan.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya, di Kupang, Sabtu (12/4), mengatakan, dalam kunjungan kerja ke Papua dan Papua Barat, pekan lalu, ribuan warga NTT di Provinsi Papua dan Papua Barat meminta agar kapal milik PT Pelni tersebut beroperasi kembali melayani rute Kupang-Jayapura.
”Permintaan itu segera terpenuhi. Pimpinan PT Pelni di Kupang telah bertemu saya di kantor dan menyampaikan kesediaan segera membuka kembali rute pelayaran KM Dobonsolo Kupang-Jayapura atau sebaliknya. Itu bukan rute baru, melainkan rute lama yang diaktifkan kembali, yakni Tanjung Priok, Surabaya, Benoa, Kupang, Makassar, Ambon, Sorong, Manokwari, Biak, dan Jayapura,” tutur Lebu Raya.
Sejak 2005, rute Benoa-Kupang diputuskan dengan alasan kurang menguntungkan dari sisi ekonomi sehingga dari Benoa kapal langsung menuju Makassar. Namun, penghentian pelayaran rute Benoa-Kupang membuat ribuan warga NTT di Papua dan Papua Barat kesulitan jika pulang ke NTT atau sebaliknya.
Pesawat terbang pun tidak ada yang mengambil rute Kupang-Jayapura, kecuali Kupang-Surabaya-Makassar-Jayapura, dengan biaya tiket mendekati Rp 7 juta per perjalanan. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, biaya transportasi udara mahal seperti itu sulit dijangkau.
Bukan hanya warga NTT yang pergi-pulang Papua dan Papua Barat, melainkan juga ratusan mahasiswa asal Papua dan Papua Barat menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi di Kota Kupang. Mereka pun butuh biaya perjalanan murah dan terjangkau seperti kapal Pelni.
Kepala Bidang Perhubungan Laut Simon Nitbani mengatakan, kehadiran kapal penumpang milik BUMN ini sebagai salah satu upaya melayani, mengabdi, dan membantu masyarakat. Kapal Pelni disubsidi pemerintah, tidak semata-mata mengejar keuntungan.
”Salah satu peran penting kapal Pelni adalah merangkai Nusantara, menjaga persatuan dan persatuan bangsa melalui hubungan antara sesama masyarakat Indonesia berbeda suku, agama, dan pulau. Kapal ini membangun komunikasi yang intens antara kelompok masyarakat kecil lintas provinsi, kabupaten, suku, agama, dan pulau,” kata Nitbani. (kor)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000006061669
-
- Log in to post comments
- 741 reads