BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Sapi Majene Sasar Pasar Kalimantan

Tue,25 February 2014 | 12:29
Sapi Majene Sasar Pasar Kalimantan

MAJENE, FAJAR--Populasi ternak sapi di Majene menunjukkan peningkatan pesat dalam setahun terakhir. Produksi ternak juga sudah menembus pasar luar daerah, khususnya Pulau Kalimantan.
  
Data di Dinas Pertanian dan Peternakan Majene, populasi sapi saat ini sebanyak 15.484 ekor terdiri dari 11.300 ekor sapi betina dan 4.184 ekor sapi jantan.
  
Sebelumnya, Sensus Pertanian 2013 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Majene menunjukkan, jumlah sapi dan kerbau per 1 Mei 2013 sebanyak 13.545 ekor.
  
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Majene, Hamzah DJ menjelaskan, populasi sapi terbanyak di Majene terdapat di Kecamatan Sendana. Ternak sapi di daerah ini berjumlah 5.651 ekor.
    
Selain itu, populasi sapi yang cukup besar juga di Kecamatan Malunda 3.066 ekor, Pamboang 3.019 ekor, Tubo 1.161 ekor, dan Kecamatan Banggae Timur 1.130 ekor. Di Kecamatan Tammeroddo ada 542 ekor sapi, Banggae 526 ekor, dan Ulumanda 389 ekor sapi.
  
Hamzah menjelaskan, sesuai catatan Distanak Majene, sebanyak 1.023 ekor sapi asal Majene telah dikirim ke Kalimantan selama 2013 lalu. Ternak sapi tersebut kebanyakan berasal dari Kecamatan Sendana, Malunda dan Pamboang.
  
Peternak di Kecamatan Banggae, Banggae Timur, Tubo, Tammeroddo, dan Ulumanda juga melakukan pengiriman sapi ke Kalimantan. "Tapi pengiriman ini kategorinya sedang," kata Hamzah, Senin, 25 Februari.
  
Menurut Hamzah, Pemprov Sulbar selama ini hanya menganggap Kabupaten Polman dan Mamuju menjadi sentra pengembangan ternak sapi. Padahal, data Distanak Majene telah menunjukkan jumlah ternak sapi di daerah ini cukup besar.
  
Tingginya pengiriman sapi, kata Hamzah, ditunjang kelahiran anak sapi selama 2013 yang meningkat. "Kelahiran sapi mencapai 3.042 ekor tahun lalu. Rinciannya, 1.369 sapi jantan dan 1.673 ekor sapi betina," jelasnya.
  
Wakil Bupati Majene, Fahmi Massiara mengatakan, perkembangan ternak sapi berjalan secara alamiah. Seperti halnya kambing yang saat ini merupakan sentra produksi ternak terbesar di Majene. 
  
Terkait pengiriman sapi keluar daerah, Fahmi berharap registrasinya diperjelas. Sebab hal ini sangat berkaitan dengan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
  
Dia juga berharap sarana transportasi antarpulau perlu dibenahi. Misalnya, angkutan ternak melalui kapal ferry menuju Kalimantan. Bila fasilitas ini baik maka arus pengiriman ternak semakin lancar dan terarah. (kdr/rif)

Sumber: http://www.fajar.co.id/sulawesibarat/3147234_6485.html