Sun,16 February 2014 | 07:40
Utamakan Bina Karakter
Foto: Yusriadi/Fajar
APA kabar soker? Semoga masih tetap menjaga semangat. Pekan ini kita kembali menyapa sahabat KeKeR di berbagai wilayah. Giliran SMPN 1 Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Kabarnya disana, pembinaan karakter siswa sangat ditonjolkan. Penasaran dengan aktivitas mereka? kita intip yuk?
Pembinaan karakter menjadi poin utama di sekolah ini. Tetapi tentu tanpa melupakan pembinaan akademik para siswa. Karakter berpengaruh penting terhadap kedisiplinan. Sementara kedisiplinan, bekal utama agar siswa mampu mengikuti semua proses belajar dan aturan di sekolah ini.
Hal inilah yang sangat disadari sang nahkoda, Kepala Sekolah SMPN 1 Angeraja, Kadir Loga. Menurutnya, hal utamanya yang harus ditanamkan bagi semua siswa di sekolah ini adalah pembinaan iman dan takwa (imtak) serta iman dan teknologi (imtek). Untuk mewujudkan itu, Kadir setiap Jumat mengundang penceramah ke sekolah. Pengajian rutin digelar setiap pekan. Melalui kegiatan tersebut, siswa disentuh hati dan batinnya.
Hasilnya berbagai pencerahan ini mampu membuat siswa termotivasi belajar. Yang terpenting lagi, karakter siswa terkontrol. Tidak hanya di sekolah tetapi sampai di lingkungan rumah pada seharian siswa.
"Sejak awal saya memimpin sekolah ini, kesepakatan untuk membangun karekater siswa adalah tujuan utama kita. Keberhasilan siswa tidak hanya ditentukan prestasi akademik, tetapi lebih dari itu bagaimana mereka bisa berbaur dengan lingkungan luar sesuai karakter dan pribadi mereka," jelas Kadir, beberapa waktu lalu.
Sekolah yang berada di Lingkungan Cakke, Kecamatan Anggeraja ini juga menjadi buah bibir publik di Enrekang, sebabnya sekolah ini mampu membangun musalla sekolah dari uang sumbangan yang dikumpulkan siswa dan guru-guru. Walau membutuhkan waktu yang cukup lama sekira tiga tahun, namun dari tekad dan kemauan bersama, musallah tersebut sudah berdiri dan sudah dimanfaatkan.
Musalla yang dibangun ini menghabiskan angaran sebesar Rp300 juta. Sedikit pun tidak ada bantuan anggaran dari pemerintah. Semua berasal dari sumbangan siswa dan guru-guru di sana.
Apa yang menjadi tekad Kadir dalam menjarkan kepedulian bagi siswanya juga disepakati para guru demngan terlebih dahulu memberi contoh. "Caranya guru-guru dulu yang melakukan. Dengan sendirinya, siswa akan mengikuti kita sehingga tanpa diminta dengan penuh kesadaran memberikan sumbangan semampu mereka," kata Kadir. (iad/dya)
-
- Log in to post comments
- 381 reads