Kerja Sama Regional
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Bukan Akhir
SINGAPURA, KOMPAS — Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 bukan akhir dari target kerja sama anggota ASEAN. Justru perluasan dan pendalaman integrasi pasar harus terus dilakukan setelah tahun 2015, untuk pembangunan dan ketahanan ekonomi ASEAN secara berkelanjutan.
Demikian salah satu poin yang dibahas dalam ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat Ke-20 di Singapura, Kamis (27/2), seperti dilaporkan wartawati Kompas, Dewi Indriastuti.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi hadir dalam acara yang dipimpin Menteri Perencanaan Nasional dan Pembangunan Ekonomi Myanmar Kan Zaw itu.
Selain Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh, sejumlah menteri atau perwakilan di bidang perdagangan negara-negara anggota ASEAN mengikuti AEM Retreat. Mereka adalah Pehin Dato Lim Jock Seng (Brunei), Sun Chanthol (Kamboja), Nam Viyaketh (Laos), Dato Sri Mustapa Mohamed (Malaysia), Gregory L Domingo (Filipina), Lim Hng Kiang (Singapura), Srirat Rastapana (Thailand), dan Vu Huy Hoang (Vietnam).
Lutfi yang ditemui seusai acara mengatakan, Indonesia memiliki metodologi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ”Kita akan menjadi pemenang dan solid dengan negara-negara ASEAN yang lain. Saya merasa pertumbuhan ekonomi ASEAN akan baik untuk rakyat Indonesia,” kata Lutfi.
Prioritas
Para menteri mendiskusikan dan menyepakati prioritas pada 2014 dalam rangka persiapan MEA 2015. Prioritas itu berupa peningkatan kesadaran terhadap MEA, penerapan ASEAN Framework for Equitable Economic Development, penguatan kerja sama regional untuk pengembangan usaha kecil menengah, serta pengembangan kerangka kerja regional untuk keterlibatan swasta-masyarakat (public private partnership).
”Para menteri menegaskan ulang mengenai rencana pencapaian sejumlah target dalam MEA 2015, sebagaimana disebutkan dalam cetak biru MEA,” kata Kan Zaw dalam jumpa pers seusai AEM Retreat.
Hal itu termasuk studi kasus percontohan batasan nontarif. Kasus-kasus yang diselesaikan akan dipublikasikan dan menjadi pelajaran, bahkan mekanismenya dilembagakan.
Beberapa perjanjian dan protokol yang berkaitan dengan integrasi pasar, seperti mempermudah aliran jasa—antara lain kesepakatan mengenai investasi dan perdagangan jasa dengan Jepang dan India—ditargetkan ditandatangani tahun ini.
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000005146703
-
- Log in to post comments
- 97 reads