BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Faperta Unpatti Gandeng BI Gelar FGD

Friday, 04 April 2014
Perkenalkan Produk Penelitian
Faperta Unpatti Gandeng BI Gelar FGD

Ambon - Dalam rangka memperke­nalkan salah satu produk penelitian tentang makanan khas Maluku yakni ‘Papeda Orginal Siap Saji’ maka Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Faperta Unpatti) Ambon bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku menggelar Fokus Group Diskusi (FGD).

Kegiatan FGD yang dipusatkan di Aula BI Kamis (3/4) menghadirkan narasumber antara lain, peneliti Unpatti Wardis Girsang yang membawakan materinya tentang ‘Ketahanan Pangan Berbasis Tepung Sagu di Wilayah Kepulauan Provinsi Maluku’, Kepala Bidang Distri­busi Pangan Badan Ketahanan Pangan Maluku, Ryona C. Noya dengan materi ‘Ketahanan Pangan Melalui Diversifikasi Pangan Lokal Sagu’ dan peneliti Unpatti Febby J. Polnaya dengan materi, ‘Pati Sagu: Sifat-Sifat, Prospek dan Tantangan Sebagai Bahan baku Industri’.

Dekan Fakultas Pertanian Unpatti, Prof. John Matinahoru dalam sambutannya mengatakan, kegiatan seperti ini diperlukan kemitraan dengan berbagai pihak, sehingga hasil penelitian dapat diperkenalkan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan.

Papeda original siap saji ini mungkin sangat cocok untuk dipasarkan melalui supermarket-supermarket modern karena memiliki lemari pendingin sebab produk ini sangat riskan, sebab mudah kadaluarsa, namun kedepan diharapkan produk ini dapat diterima di tingkat lokal bahkan nasional.

“Dahulu kala masyarakat mengkonsumsi sagu, namun saat ini sudah mulai ditinggalkan karena hampir seluruh masyarakat mengkonsumsi beras. Mengurangi konsumsi beras sekaligus juga telah mengurangi ketergantungan terhadap komoditas pangan strategis yang sering menyumbang inflasi. Bahkan juga ditingkat nasional, beras menduduki peringkat pertama dari sepuluh besar komoditas penyumbang inflasi,” katanya.

Menurutnya, jika ditinjau dari segi aspek kesehatan, mengkonsumsi  asupan karbohidrat yang beragam juga membuat tubuh menjadi sehat, hal ini terjadi karena asupan gizi yang lebih lengkap, di Maluku kembali ke pangan lokal adalah salah satu solusi untuk diversifikasi pangan non beras.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Maluku, Ocky Ganesia, mengatakan, kegiatan ini bukan hanya memperkenalkan produk ‘Papeda Original Siap Saji’, namun bertujuan juga untuk mendapatkan masukan, serta saran dalam pengembangannya termasuk menggugah kecintaan masyarakat Maluku terhadap pangan lokal berbasis sagu.

“Papeda original siap saji sebagai momentum untuk mengembalikan kecintaan masyarakat Maluku untuk mengkonsumsi pangan lokal non beras, diversifikasi pangan lokal non beras wajib dimulai dari sekarang, kebutuhan terhadap karbohidrat tidak harus dipenuhi dari mengkonsumsi beras,” tandasnya.

Menurutnya, komoditas sagu dan umbi-umbian juga dapat menggantikan beras, sebab Maluku kaya akan pangan alternatif pengganti beras. BI Maluku sendiri, sudah memulai langkah ini dalam setiap rapat koordinasi dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) dengan menyajikan makanan tradisional non beras, termasuk papeda sebagai menu utama, singkong rebus, jagung rebus, pisang rebus dan lain sebagainya, sehingga pada tahap awal ini perlu dikampanyekan satu hari tanpa beras di instansi peme­rintah maupun perguruan tinggi.

“Langkah awal ini kita akan terus mempromisikannya, sehingga tujuan untuk mendisferifikasikan pangan lokal non beras bisa tercapai, dan dapat menimbulkan aspek multi player yang besar, disamping itu dapat mengurangi ketergantungan karbohidrat dari beras,” ujarnya.(Cr-1)

Sumber: http://siwalimanews.com/post/faperta_unpatti_gandeng_bi_gelar_fgd#sthash.xvVSUKfw.dpuf