BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pendidikan

Modul "Aku Sayang Badanku"; Panduan Pencegahan Kekerasan Seksual Berbasis Sekolah Dasar untuk Guru (Kelas 5-6)

Modul ini terdiri dari tiga buku dengan proses pembelajaran yang diberikan siswa sesuai dengan usia dan jenjang kelas.

Modul Kelas 1-2 : Modul untuk siswa yang berada di kelas 1 dan 2 diberikan pemahaman lebih mendalam tentang pengenalan anggota tubuh dan jenis sentuhan.
Modul Kelas 3-4 : Modul untuk siswa yang berada di kelas 3 dan 4 diberikan pemahaman mendalam tentang menjaga dan melindungi tubuh pribadi, berani bercerita dan melaporkan jika mendapatkan perlakuan buruk.
Modul Kelas 5-6 : Modul untuk sisiwa yang berada di kelas 5-6 secara umum pembahasan materi yang diajarkan sama dengan kelas 1 sampai 4, namun terdapat penambahan materi tentang dampak dari penggunaan ponsel yang tidak baik bagi siswa terkait pornografi.  

Modul "Aku Sayang Badanku"; Panduan Pencegahan Kekerasan Seksual Berbasis Sekolah Dasar untuk Guru (Kelas 3-4)

Modul ini terdiri dari tiga buku dengan proses pembelajaran yang diberikan siswa sesuai dengan usia dan jenjang kelas.

Modul Kelas 1-2 : Modul untuk siswa yang berada di kelas 1 dan 2 diberikan pemahaman lebih mendalam tentang pengenalan anggota tubuh dan jenis sentuhan.
Modul Kelas 3-4 : Modul untuk siswa yang berada di kelas 3 dan 4 diberikan pemahaman mendalam tentang menjaga dan melindungi tubuh pribadi, berani bercerita dan melaporkan jika mendapatkan perlakuan buruk.
Modul Kelas 5-6 : Modul untuk sisiwa yang berada di kelas 5-6 secara umum pembahasan materi yang diajarkan sama dengan kelas 1 sampai 4, namun terdapat penambahan materi tentang dampak dari penggunaan ponsel yang tidak baik bagi siswa terkait pornografi.  
 

Modul "Aku Sayang Badanku"; Panduan Pencegahan Kekerasan Seksual Berbasis Sekolah Dasar untuk Guru (Kelas 1-2)

Modul ini terdiri dari tiga buku dengan proses pembelajaran yang diberikan siswa sesuai dengan usia dan jenjang kelas.

Modul Kelas 1-2 : Modul untuk siswa yang berada di kelas 1 dan 2 diberikan pemahaman lebih mendalam tentang pengenalan anggota tubuh dan jenis sentuhan.
Modul Kelas 3-4 : Modul untuk siswa yang berada di kelas 3 dan 4 diberikan pemahaman mendalam tentang menjaga dan melindungi tubuh pribadi, berani bercerita dan melaporkan jika mendapatkan perlakuan buruk.
Modul Kelas 5-6 : Modul untuk sisiwa yang berada di kelas 5-6 secara umum pembahasan materi yang diajarkan sama dengan kelas 1 sampai 4, namun terdapat penambahan materi tentang dampak dari penggunaan ponsel yang tidak baik bagi siswa terkait pornografi.  

Aksi Perundungan Siswa Semakin Mencemaskan

Perundungan atau bullying adalah salah satu masalah sosial yang kerap kali terjadi pada siswa di sekolah-sekolah. Dalam lima tahun terakhir, alih-alih menurun, masalah ini justru kian mencemaskan karena ada indikasi intensitas kasus perundungan cenderung meningkat. Meski telah dilakukan berbagai upaya, baik dari sekolah maupun pemerintah, untuk mencegahnya, kasus perundungan tetap dan terus terjadi di sejumlah sekolah.

Kepala sekolah perempuan di Indonesia: saat ini masih sedikit dan kita butuh lebih banyak

Artikel ini merupakan bagian dari rangkaian tulisan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei.

Perempuan mendominasi jumlah guru sekolah dasar di Indonesia. Dari total sekitar 1,4 juta guru SD, hampir satu juta  di antaranya adalah perempuan – proporsinya mencapai hampir 70%.

Studi Diagnostik Pembelajaran Pendidikan Dasar di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Studi Diagnostik Pembelajaran Pendidikan Dasar di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Ruhmaniyati , Akhmadi , Pitriati Solihah, Saprudin
Anak & Remaja, Pendidikan, Tata Kelola Pemerintahan & Desentralisasi
Nusa Tenggara Barat
Laporan Lapangan, March, 2020, Final

Skor siswa Indonesia dalam penilaian global PISA melorot, kualitas guru dan disparitas mutu penyebab utama

Artikel ini dimuat ulang dari The Conversation Indonesia.

.

Skor kompetensi siswa Indonesia dalam membaca, matematika, dan sains pada 2018 lebih rendah dibanding pengukuran serupa tiga tahun sebelumnya. Alih-alih menanjak, bahkan nilai kemampuan membaca tahun lalu setara dengan capaian tahun 2000.

Kabar buruk ini datang setelah pada 3 Desember lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis hasil Program Penilaian Pelajar Internasional (Programme for International Students Assessment, PISA) 2018.

Pages