Universitas Haluoleo (Unhalu) bekerjasama dengan Bank Dunia dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, lembaga CIDA , Ausaid, serta BAKTI, merilis laporan analisis keuangan publik Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012, Selasa (24/1), bertempat di aula pertemuan Kopi Kita 2.
Dari studi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga itu, Provinsi Sultra dikategorikan sebagai provinsi berkembang. Indikatornya, pertumbuhan ekonomi daerah itu cukup tinggi namun dengan PDRB perkapita masih dibawah rata-rata nasional. Study itu mencangkup empat sektor strategis, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pertanian dan infrastruktur.
Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi Sultra secara konsisten sudah berada diatas rata-rata nasional dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dan ini dianggap berkualitas karena pertumbuhan itu disertai dengan menunurunnya tingkat kemiskinan secara signifikan, dari 21,3% tahun 2007 menjadi 14,6% di tahun 2011, serta rendahnya angka pengangguran dimana prosentasenya berada dibawah rata-rata nasional.
Kendati demikian, beberapa tantangan masih harus dihadapi oleh Sultra dimasa mendatang, mulai dari tingkat kemiskinan di Sultra yang masih diatas rata-rata provinsi secara nasional, masih tingginya angka pengangguran di perkotaan, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan masih rendahya indeks pembangunan manusia (IPM) yang belum beranjak dari posisi ke-25 dari 33 provinsi. Selain itu, meskipun perekonomian Sultra tumbuh di atas 8 persen, namun terjadi perlambatan angka pertumbuhan sektor pertanian dalam 3 tahun terakhir. Provinsi Sultra sendiri dianggap memiliki peluang yang cukup besar untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan. Hal ini terlihat dari belanja pemerintah daerah per kapita Sultra yang termasuk ke dalam 10 terbesar di Indonesia.
Kepala Bappeda Pemrov Sultra, Muh. Nasir A. Baso, mengapresiasi langkah yang dilakukan tim analisis keuangan publik Sultra 2012 kali ini. “Pemerintah akan terus mengambil peran dalam upaya menjalankan sistem keuangan publik yang transparan dan akuntabilitas namun dengan tahapan-tahapan penyesuaian kemampuan birokrasi yang ada,â€terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim PEA Unhalu, Ahmad Firman, memaparkan proses updating data analisis yang diperoleh dari seluruh kabupaten kota se-Sultra. “Akurasi data yang diberikan kepada tim sesuai kebutuhan analisis keuangan publik yang dikeluarkan saat ini,â€ujarnya.
Koordinator PEACH Sultra, Ihsan Haerudin menilai, pemerintah provinsi Sultra sangat memahami dan punya itikad baik dalam memaknai proses keuangan publik dengan memegang teguh nilai transparansi dan akuntabilitas. Hal ini dibuktikan dengan data keuangan yang bisa diakses dengan mudah oleh tim, meski ada beberapa data angka-angka yang masih butuh proses sedikit panjang agar bisa diperoleh.
“Kita jangan terkecoh dengan adanya bidang pertambangan yang tumbuh dengan pesat belakangan ini. 6% pertumbuhan ekonomi yang ada dari sektor pertambangan ini belum signifikan, kami mengidentifikasi hal ini terjadi karena meskipun PDRB meningkat namun dana bagi hasil justru menurun dan ini akan menjadi koreksi dari kami untuk pemerintah Sultra,â€ujar Ihsan.
Khusus sektor pertambangan, menurut Ihsan pihaknya belum sampai memaparkan sejauh mana angka persiapan yang perlu dijaga untuk kondisi pasca pertambangan, utamanya dalam hal recovery sosial dan lingkungan kedepan, karena pertambangan tentu memiliki masa tertentu atau batas operasi. [AN]
Tiga Tahun Terakhir, Pertumbuan Pertanian Pemprov Sultra Menurun
Written by Fitri
Tuesday, 24 January 2012
KENDARINEWS.COM : Selasa (24/1/2012) Universitas Haluoleo bekersama dengan Bank Dunia, dan didukung oleh Pemprov Sultra, CIDA, AusAID dan Yayasan Bakti, telah mengeluarkan Laporan Analisis Keunagan Publik Pemprov Sultra, tahun 2012. Dalam laporan itu disebutkan bahwa Pemprov Sultra adalah provinsi yang sedang berkembang, yang memiliki pertumbuhan ekonomi secara konsisten lebih tinggi dari angka pertumbuhan nasional, dalam lima tahun terakhir. Sedangkan angka kemiskinan turun dari 21,3 persen tahun 2007, menjadi 14,6 persen tahun 2011, yang berada dibawah rata rata nasional seperti halnya angka penganguran.
Meskipun Pemprov Sultra adalah provinsi yang sedang berkembang, namun berdasarkan Laporan Analisis Keuangan Publik Pemprov Sultra, Pemprov Sultra masih menghadapi tantangan. Pertumbuhan ekonominya masih harus mengangkat angka Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), per kapita yang saat ini masih dibawah angka PDRB per kapita nasional.
"Meskipun perekonomian Sultra tumbuh diatas 8 persen, namun terjadi perlambatan angka pertumbuhan sektor pertanian dalam tiga tahun terakhir. "Sebagai provinsi yang memiliki tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bertumpu pada sektor pertanian, perlambatan angka pertumbuhan sektor pertanian dalam tiga tahun terakhir, harus segera dikoreksi," ujar Akhmad Firman (Ketua Pusat Penelitian Otda Dan Pembangunan Pedesaan, Lembaga Penelitian Universitas Haluoleo Kendari pada KendariNews.Com Selasa (24/1/2012) dalam Konferensi persnya disalah satu kedai kopi di Kota Kendari.
Menurut Akhmad Firman, berdasarkan laporan analisis Keuangan Publik tahun 2012, mensiyalir bahwa saat ini porsi belanja untuk pemerintahan umum, jauh lebih tinggi dibanding untuk sektor sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pertanian. Baik ditingkat kabupatan/ kota dan provinsi, sekitar 60 persen belanja sudah dialokasikan untuk belanja langsung.
Di tempat yang sama Ihsan Haerudin Ketua Tim Peneliti dari Bank Dunia mengatakan, pada tingkat provinsi, laporan menyebutkan adanya peningkatan instrument belanja tranfer (bantuan keuangan kepala daerah bawahan), oleh Pemprov dua tahun terakhir. Belanja tranfer tersebut diperuntukkan untuk pembangunan dibidang perdidikan, dan kesehatan. " Informasi keuangan mengenai belanja tranfer perlu diperbaiki, sehingga komitmen pemerintahan provinsi terhadap perdidikan gratis, beasiswa, pelayanan kesehatan gratis, block grant ke desa yang tertuang dalam program Bahteramas,dapat diketahui masyarakat dengan baik," tukas Ihsan Haerudin pada KendariNews.com Selasa (24/1/2012) saat konferensi pers tentang Laporan Analisis Keuangan Publik Pemprov Sultra digelar. (fitri)
Gubernur Akan Luncurkan Laporan Analisis Keuangan Publik Pemprov Sultra
Written by Fitri
Tuesday, 24 January 2012
KENDARINEWS.COM : Saat ini masalah laporan keuangan suatu dearah, bukan lagi hal yang sakral. Setiap laporan keuangan, dapat langsung diakses ke publik. Hal ini bertujuan agar semua laporan keuangan dapat diakses secara tranparansi dan akuntabel ke publik. Selasa ( 24/1/2912), Universitas Haluolea yang bekersama dengan Bank Dunia, dan didukung oleh Pemprov Sultra menggelar Konferensi Pers, tentang Peluncuran Laporan Analisis Kuangan Publik Pemprov Sultra tahun 2012.
Hadir dalam kegiatan ini diantaranya Ketua Beppeda Pemprov Sultar Muh. Natsir Andi Baso, H. Akhmad Firman SE. MSP ( Ketua Pusat Penelitian Otda Dan Pembangunan Pedesaan Peneliatian Unhalu, serta Ihsan Haerudin (Ketua Tim Peneliti Untuk PEA Dan Bank Dunia). dalam pemaparan singkatnya pada KendaraiNews.Com Selasa (24/1/2012) ketiga narasumber ini memarparkan potensi potensi pendapatan yang ada di Pemprov Sultra, berikut data pendapatan dan potensi di Sultra.
"Dewasa ini masalah tranparansi laporan analisis keuangan suatu daerah itu, bukan lagi hal yang sakral untuk diketahui publik. Justru dengan kegiatan semacam ini, tranparansi dan akuntabilitas laporan analisis keuangan, suatu daerah khususnya Pemprov Sultra, dapat diakses langsung ke publik. Harapan kami kedepan agar pihak Pemprov dapat memperbaiki lagi laporan Keuangan, potensi pendapatan termasuk berbagai hambatan pembangunan di Sultra, agar seluruh masyarakat mengetahuinya," jelas Ihsan Haerudin dalam konferensi Persnya pada KendariNews.Com Selasa (24/1/2012).
Sementara itu ditempat yang sama Ketua Beppeda Pemprov Sultra Muh. Natsir Andi Baso mengatakan, Rabu (25/1/2012) Gubernur Sultra akan meluncurkan laporan analisis keuangan publik Pemprov Sultra, di SwissBelhotel Kota Kendari. Pantauan KendariNews.Com Selasa (24/1/2012) konferensi pers tentang peluncuran laporan analisis keuangan publik Pemprov Sultra, dihadiri oleh pihak Unhalu, Bank Dunia dan pers di Sultra. (fitri)
Laporan analisis keuangan publik Provinsi Sulawesi Selatan diluncurkan tanggal 1 Februari, 2012. Berikut beberapa klipping dari pemberitaan media mengenai hasil laporan keuangan publik itu.
PDRB Sultra Masih Dibawah Rata-rata Nasional
Beritakendari.com-Selasa (24/1/2012)
Universitas Haluoleo (Unhalu) bekerjasama dengan Bank Dunia dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, lembaga CIDA , Ausaid, serta BAKTI, merilis laporan analisis keuangan publik Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012, Selasa (24/1), bertempat di aula pertemuan Kopi Kita 2.
Dari studi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga itu, Provinsi Sultra dikategorikan sebagai provinsi berkembang. Indikatornya, pertumbuhan ekonomi daerah itu cukup tinggi namun dengan PDRB perkapita masih dibawah rata-rata nasional. Study itu mencangkup empat sektor strategis, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pertanian dan infrastruktur.
Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi Sultra secara konsisten sudah berada diatas rata-rata nasional dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dan ini dianggap berkualitas karena pertumbuhan itu disertai dengan menunurunnya tingkat kemiskinan secara signifikan, dari 21,3% tahun 2007 menjadi 14,6% di tahun 2011, serta rendahnya angka pengangguran dimana prosentasenya berada dibawah rata-rata nasional.
Kendati demikian, beberapa tantangan masih harus dihadapi oleh Sultra dimasa mendatang, mulai dari tingkat kemiskinan di Sultra yang masih diatas rata-rata provinsi secara nasional, masih tingginya angka pengangguran di perkotaan, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan masih rendahya indeks pembangunan manusia (IPM) yang belum beranjak dari posisi ke-25 dari 33 provinsi. Selain itu, meskipun perekonomian Sultra tumbuh di atas 8 persen, namun terjadi perlambatan angka pertumbuhan sektor pertanian dalam 3 tahun terakhir. Provinsi Sultra sendiri dianggap memiliki peluang yang cukup besar untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan. Hal ini terlihat dari belanja pemerintah daerah per kapita Sultra yang termasuk ke dalam 10 terbesar di Indonesia.
Kepala Bappeda Pemrov Sultra, Muh. Nasir A. Baso, mengapresiasi langkah yang dilakukan tim analisis keuangan publik Sultra 2012 kali ini. “Pemerintah akan terus mengambil peran dalam upaya menjalankan sistem keuangan publik yang transparan dan akuntabilitas namun dengan tahapan-tahapan penyesuaian kemampuan birokrasi yang ada,â€terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim PEA Unhalu, Ahmad Firman, memaparkan proses updating data analisis yang diperoleh dari seluruh kabupaten kota se-Sultra. “Akurasi data yang diberikan kepada tim sesuai kebutuhan analisis keuangan publik yang dikeluarkan saat ini,â€ujarnya.
Koordinator PEACH Sultra, Ihsan Haerudin menilai, pemerintah provinsi Sultra sangat memahami dan punya itikad baik dalam memaknai proses keuangan publik dengan memegang teguh nilai transparansi dan akuntabilitas. Hal ini dibuktikan dengan data keuangan yang bisa diakses dengan mudah oleh tim, meski ada beberapa data angka-angka yang masih butuh proses sedikit panjang agar bisa diperoleh.
“Kita jangan terkecoh dengan adanya bidang pertambangan yang tumbuh dengan pesat belakangan ini. 6% pertumbuhan ekonomi yang ada dari sektor pertambangan ini belum signifikan, kami mengidentifikasi hal ini terjadi karena meskipun PDRB meningkat namun dana bagi hasil justru menurun dan ini akan menjadi koreksi dari kami untuk pemerintah Sultra,â€ujar Ihsan.
Khusus sektor pertambangan, menurut Ihsan pihaknya belum sampai memaparkan sejauh mana angka persiapan yang perlu dijaga untuk kondisi pasca pertambangan, utamanya dalam hal recovery sosial dan lingkungan kedepan, karena pertambangan tentu memiliki masa tertentu atau batas operasi. [AN]
sumber: beritakendari.com
"Meskipun perekonomian Sultra tumbuh diatas 8 persen, namun terjadi perlambatan angka pertumbuhan sektor pertanian dalam tiga tahun terakhir. "Sebagai provinsi yang memiliki tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bertumpu pada sektor pertanian, perlambatan angka pertumbuhan sektor pertanian dalam tiga tahun terakhir, harus segera dikoreksi," ujar Akhmad Firman (Ketua Pusat Penelitian Otda Dan Pembangunan Pedesaan, Lembaga Penelitian Universitas Haluoleo Kendari pada KendariNews.Com Selasa (24/1/2012) dalam Konferensi persnya disalah satu kedai kopi di Kota Kendari.
Menurut Akhmad Firman, berdasarkan laporan analisis Keuangan Publik tahun 2012, mensiyalir bahwa saat ini porsi belanja untuk pemerintahan umum, jauh lebih tinggi dibanding untuk sektor sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pertanian. Baik ditingkat kabupatan/ kota dan provinsi, sekitar 60 persen belanja sudah dialokasikan untuk belanja langsung.
Di tempat yang sama Ihsan Haerudin Ketua Tim Peneliti dari Bank Dunia mengatakan, pada tingkat provinsi, laporan menyebutkan adanya peningkatan instrument belanja tranfer (bantuan keuangan kepala daerah bawahan), oleh Pemprov dua tahun terakhir. Belanja tranfer tersebut diperuntukkan untuk pembangunan dibidang perdidikan, dan kesehatan. " Informasi keuangan mengenai belanja tranfer perlu diperbaiki, sehingga komitmen pemerintahan provinsi terhadap perdidikan gratis, beasiswa, pelayanan kesehatan gratis, block grant ke desa yang tertuang dalam program Bahteramas,dapat diketahui masyarakat dengan baik," tukas Ihsan Haerudin pada KendariNews.com Selasa (24/1/2012) saat konferensi pers tentang Laporan Analisis Keuangan Publik Pemprov Sultra digelar. (fitri)
"Dewasa ini masalah tranparansi laporan analisis keuangan suatu daerah itu, bukan lagi hal yang sakral untuk diketahui publik. Justru dengan kegiatan semacam ini, tranparansi dan akuntabilitas laporan analisis keuangan, suatu daerah khususnya Pemprov Sultra, dapat diakses langsung ke publik. Harapan kami kedepan agar pihak Pemprov dapat memperbaiki lagi laporan Keuangan, potensi pendapatan termasuk berbagai hambatan pembangunan di Sultra, agar seluruh masyarakat mengetahuinya," jelas Ihsan Haerudin dalam konferensi Persnya pada KendariNews.Com Selasa (24/1/2012).
Sementara itu ditempat yang sama Ketua Beppeda Pemprov Sultra Muh. Natsir Andi Baso mengatakan, Rabu (25/1/2012) Gubernur Sultra akan meluncurkan laporan analisis keuangan publik Pemprov Sultra, di SwissBelhotel Kota Kendari. Pantauan KendariNews.Com Selasa (24/1/2012) konferensi pers tentang peluncuran laporan analisis keuangan publik Pemprov Sultra, dihadiri oleh pihak Unhalu, Bank Dunia dan pers di Sultra. (fitri)
IPM Sultra Berada Urutan 25 di Indonesia
Laporan analisis keuangan publik Provinsi Sulawesi Selatan diluncurkan tanggal 1 Februari, 2012. Berikut beberapa klipping dari pemberitaan media mengenai hasil laporan keuangan publik itu.
Selain itu dapat dibaca pula hasil diskusi itu : Angka pengangguran Sulsel Diklaim Turun 10,2% , dan di Koran Tempo Makassar: Anggaran Pendidikan Baru Terserap 67 Persen