BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pelatihan PPRG Inklusif

Pada 12-14 Desember 2022 bertempat di Hotel Santika Ambon, Yayasan BaKTI melaksanakan Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender dan Inklusif (PPRG Inklusif). Pelatihan diikuti oleh mitra BaKTI dalam Program INKLUSI (Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Mitra BaKTI yang ikut dalam pelatihan adalah direktur, koordinator program, dan program officer dari YLP2EM (Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat) Parepare, YESMa (Yayasan Eran Sangbure Mayang) Tana Toraja, Rumah Generasi Ambon, RPS (Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara) Kendari, Yayasan UDN (Ume Daya Nusantara) Kupang, dan LRC (Lombok Research Center) Lombok Timur. Sedangkan peserta dari suboffice Maros adalah koordinator program.

Sementara peserta dari OPD berasal dari tiga wilayah program, yakni Kabupaten Maros, Kota Parepare, dan Kota Ambon. Peserta OPD dari Pemerintah Kota Ambon berasal Bappelitbangda (Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah), Dinsos (Dinas Sosial), dan DPPPAMD (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Masyarakat dan Desa). Peserta dari Kota Parepare dari Bappelitbangda, Dinsos, dan DPPPA (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). Sedangkan dari Kabupaten Maros dari DPPPADALDUKKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana), DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), Dinsos, dan Bappelitbangda.

Pelatihan ini difasilitasi oleh Misbahul Hasan dan Maya Dina dari FITRA (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran). Materi pelatihan terdiri dari: (1) Teori Perencanaan dan Penganggaran (Kebijakan dan Siklus Perencanaan); (2) Konsep GEDSI (Gender Equality Disability and Sosial Inclusion), PUG (Pengarusutaan Gender), dan PPRG; (3) Tujuh Prasyarat PUG melalui PPRG; (4) Tools Analisis Gender; (5) Praktik GAP (Gender Analysis Pathway) & GBS (Gender Budget Statment); (6) Praktik Penyusunan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa); dan (6) Praktik Penyusunan RKA (Rencana Kerja dan Anggaran).

Pelatihan ini diharapkan membangun perspektif GEDSI yang terinternaslisasi di dalam pelaksanaan Program INKLUSI. Meningkatkan pengetahuan mengenai PPRG Inklusif; Memiliki ketrampilan dalam menyusun PPRG Inklusif; serta Mengidentifikasi strategi mentoring dan TA (Technical Assistance) bagi pemerintah daerah agar mampu menyusun PPRG Inklusif.

Direktur Yayasan BaKTI Muhammad Yusran Laitupa menyampaikan bahwa, “pelatihan ini untuk sebagian peserta bukanlah hal baru, karena merupakan pekerjaan tiap tahun bapak ibu dari dinas dan badan di pemerintahan. Jadi ini mungkin bagian Sebagian hanya pengulangan. Tetapi yang penting dari pelatihan ini adalah bagaimana mengubah perspektif, terutama isu-isu baru seperti disabilitas dan kelompok minoritas, sehingga semua orang sebagai warga negara menjadi bagian dari perencanaan dan pembangunan.”