BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Artikel/Opini

Krisis Kesehatan, Pengetahuan Ekologis, dan Kebijakan Publik

Krisis Kesehatan, Pengetahuan Ekologis, dan Kebijakan Publik
oleh M. Fauzi Sukri * di 16 July 2020

Pada 2004, Profesor Jared M. Diamond memberikan kuliah umum (public lecture) atas undangan National Council for Science and the Environment, Amerika Serikat. Judul pidato yang dibawakannya sangat menarik bahkan penting dibaca saat ini: Lessons from Environmental Collapses of Past Societies (Pelajaran dari Keruntuhan-keruntuhan Masyarakat Masa Lalu).

Riset: tanpa intervensi, COVID-19 akan membuat setidaknya 3,6 juta orang Indonesia jatuh miskin

Pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 diproyeksi dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi akibat terhambatnya aktivitas kerja dan produksi ekonomi.

Untuk Indonesia - sebuah negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Asia Timur dan Pasifik - harga yang harus ditanggung masyarakat bisa jadi sangat besar.

Pandemi ini berpotensi untuk meningkatkan angka kemiskinan yang beberapa dekade telah mengalami penurunan. Pada tahun 2018 kemarin, untuk pertama kalinya angka kemiskinan menyentuh satu digit (9,82%) dalam sejarah Indonesia.

Kepala sekolah perempuan di Indonesia: saat ini masih sedikit dan kita butuh lebih banyak

Artikel ini merupakan bagian dari rangkaian tulisan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei.

Perempuan mendominasi jumlah guru sekolah dasar di Indonesia. Dari total sekitar 1,4 juta guru SD, hampir satu juta  di antaranya adalah perempuan – proporsinya mencapai hampir 70%.

Pandemi yang Memicu Inovasi Inklusif

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id, 16 April 2020

Saat ini, hampir semua diskusi yang sifatnya publik menempatkan Covid-19 sebagai objek utama. Memaksa orang-orang untuk memikirkan keselamatan dan kesehatannya. Tidak sedikit pula muncul opini yang mengangkat kesalahan sistem pembangunan dan globalisasi sebagai pemicu lain dari wabah ini.

3 Cara Papua Barat Mengembangkan Perencanaan Pembangunan Berbasis Bukti untuk Mendukung Tercapainya Target Iklim Indonesia

oleh   Bonifasius Y. Lody Maturbongs dan Barakalla Robyn 

Sebagai perwujudan komitmennya terhadap Perjanjian Iklim Paris 2015, pemerintah Indonesia telah menargetkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari kegiatan usaha sebesar 29 – 41 persen hingga tahun 2030. Dalam kesempatan lain, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) menyatakan bahwa jika tingkat pemanasan global melebihi 1,5°C, risiko kekeringan, banjir, suhu panas ekstrem, dan kemiskinan bagi ratusan juta orang akan meningkat di dunia.

Kisah Perjuangan Guru Sergius Asaribab Mendidik Generasi Asmat

“Saya terbuka mengelola SD Negeri Mbait. Pada saat menerima dana BOS, PMAS atau dana dari kampung, saya sampaikan kepada semua guru. Saya perlihatkan uang di hadapan semua guru dan serahkan kepada bendahara sekolah untuk digunakan sesuai rencana kerja anggaran sekolah yang telah ditetapkan bersama dalam rapat,” ungkap Sergius Asaribab, Kepala SD Negeri Mbait.

Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu menangani Corona?

Oleh: Vivi Alatas

https://twitter.com/vvalatas/status/1240820326256132096?s=12

 

Yang paling kasihan orang miskin, penjual keliling yang kehilangan pembeli, warung samping sekolah yang sepi, toko kelontong . Pada saat yang sama mereka yang paling rentan terkena dampak karena tidak punya pilihan social distancing dan berkurangnya penghasilan dengan drastis . Pekerja pabrik yang dihadapkan pada pilihan yang terkadang bagaikan buah simalakama.

 

Pages