BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Mengkaji Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal Untuk Tahun 2023

Pasar modal memiliki peran yang penting dalam perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi serta fungsi keuangan. Pihak yang mempunyai dana yang berlebih dapat menginvestasikan dana dengan harapan memperoleh keuntungan, sedangkan perusahaannya dapat menggunakan dana tersebut untuk investasi terhadap perusahaan tanpa menunggu tersedianya dana operasional pada perusahaan tersebut. Dengan adanya keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional ini.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 defenisi Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Produk yang ditawarkan kepada investor di pasar modal yaitu reksa dana, reksa dana syariah, saham, saham syariah, saham preferen, obligasi, obligasi syariah, dan waran.
Perkembangan pasar modal yang terjadi pada tahun 2022 menjadi acuan yang bagus untuk memasuki tahun 2023. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan tahun 2023 merupakan tahun yang berat dan akan mengendalikan inflasi global, meningkatkan pemulihan ekonomi, serta mencegah resesi.
Berdasarkan siaran pers yang dimuat oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada Senin, 2 Januari 2023, menyatakan bahwa pasal modal Indonesia siap berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023. Pada saat Presiden RI Joko Widodo membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2023, ia mengharapkan kinerja Pasar Modal Indonesia yang semakin baik dapat terus mendukung perekonomian nasional serta melewati berbagai tantangan di 2023.


Sumber : OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

Pada 30 Desember 2022, IHSG telah berada di posisi 6.850,62 poin atau berhasil tumbuh sebesar 4,09 persen secara year-to-date. Seiring dengan pertumbuhan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar juga tumbuh sebesar 15,06 persen secara year-to-date yaitu sebesar Rp9.499 triliun atau 50 persen dari PDB Indonesia tahun 2022.
Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Mahendra Siregar dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kinerja Pasar Modal jauh lebih baik dan prioritas dalam Pasar Modal Indonesia ke depannya yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas dan kredibilitas. Dengan kondisi yang bagus ini semoga peningkatan investasi di Pasar Modal Indonesia akan terus membaik di tahun 2023.

Penulis:
Raudha Ditta Maura
Mahasiswi Semester 7 dari Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang