MUSIK TRADISIONAL
Festival Bangkitkan Potensi Kaum Muda
10 Agustus 2015
JAKARTA, KOMPAS — Sebenarnya para remaja di sejumlah daerah Indonesia berpotensi untuk bisa mengembangkan seni musik tradisional. Namun, mereka membutuhkan sarana berlatih dan berekspresi, seperti di sanggar atau kegiatan ekstrakurikuler, serta wahana untuk unjuk diri seperti festival.
Para pelatih seniman di kalangan remaja mengapresiasi Festival Nasional Tradisi Remaja 2015 di Museum Fatahillah Jakarta, 6-8 Agustus 2015, yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bagi mereka, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan atas budaya tradisional.
"Untuk membangkitkan motivasi anak-anak dalam musik tradisional, perlu digalakkan acara untuk mengapresiasi hasil latihan-latihan mereka di sekolah atau sanggar. Muara dari latihan itu bisa berupa festival, kompetisi, dan ajang lain yang mempertemukan para seniman muda," kata Kepala Taman Budaya Bengkulu Ref Andras, yang juga bagian dari rombongan provinsi Bengkulu di Festival Nasional Tradisi Remaja 2015, di Jakarta, Sabtu (8/8).
Pemimpin rombongan Provinsi Kalimantan Utara, Mendan A Mulang Udan, mengatakan, melalui pembelajaran musik tradisional dari daerah lain, remaja di provinsi tersebut dapat lebih mengenal dan dapat memainkan pola dan aransemen musik yang berbeda.
Hal senada juga disampaikan pemimpin rombongan Provinsi Kepulauan Riau, Azmi Mahmud, dan penata musik rombongan Provinsi Sumatera Selatan, Suhaimin El Hakim. Pergelaran di festival membantu mereka mengungkapkan karya-karya dari setiap daerah.
Memikat penonton
Festival Nasional Tradisi Remaja 2015 menampilkan kreativitas musik dari kelompok remaja yang mewakili daerah asalnya masing-masing. Tidak hanya menampilkan pakem tradisi, mereka memperkaya pentas dengan improvisasi koreografi dan musik.
Pertunjukan itu antara lain menampilkan musik "Belungguk Rythm 2" dari Bengkulu, "Lileng-Lileng Utan Along" dari Kalimantan Utara, "Piworutu" dari Papua Barat, "Jenggirat Lare Osing" dari Jawa Timur, "Tumbu' Pa'rimpungang" dari Sulawesi Selatan, dan "Nusa Lote Nusa Mansuek" dari Nusa Tenggara Timur. Pertunjukan musik itu pun dapat dinikmati berbagai kalangan.
Pentas digelar di panggung terbuka di depan pintu pelataran Museum Fatahillah Jakarta, Sabtu (8/8) sore hingga malam. Ribuan penonton, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, memadati kawasan itu. (B03)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/10/Festival-Bangkitkan-Potensi-Kaum-Muda
-
- Log in to post comments
- 51 reads