Museum Uferfest
Indonesia Jadi Negara Kehormatan
Ikon konten premium Cetak | 28 Agustus 2015 Ikon jumlah hit 45 dibaca Ikon komentar 0 komentar
FRANKFURT, KOMPAS — Indonesia menjadi negara kehormatan dalam Festival Tepi Sungai (Museum Uferfest) di Frankfurt, Jerman, yang berlangsung pada 28-30 Agustus 2015. Festival itu merupakan festival budaya terbesar di Eropa yang menampilkan berbagai pertunjukan, seni tradisi, seni rupa, dan musik dari seluruh dunia.
Sebagai negara kehormatan, Indonesia juga mendapat panggung istimewa berukuran 8 meter x 100 meter yang berada tepat di tepi Sungai Main yang melintas di tengah kota Frankfurt. Peserta lainnya hanya mendapat tempat berupa tenda-tenda kecil di tepi sungai yang sama. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Try Harijono, dari Frankfurt.
Slamet Rahardjo, Ketua Komite Pertunjukan, Pameran, dan Seminar Indonesia di Frankfurt, Kamis (27/8), mengatakan, Indonesia akan tampil optimal untuk menunjukkan kehebatan di pentas dunia itu.
Sejumlah seniman akan mengeksplorasi seni tradisi Indonesia dan memadukannya dengan seni modern. Seniman kawakan Djaduk Ferianto, misalnya, akan memadukan musik etnik tradisional hingga dangdut dengan warna musik Barat. Musisi Dwiki Dharmawan akan berkolaborasi dengan musisi jazz asal Polandia dan Dubai untuk menunjukkan musik Indonesia bisa berkolaborasi dengan musik belahan dunia mana pun. Sementara seni tradisi akan ditampilkan barong osing dari Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kami sebenarnya ingin menampilkan lebih banyak kesenian lainnya, tetapi harus realistis dengan ketersediaan dana," kata Slamet. Oleh karena itu, selain membawa seniman dari Indonesia, warga negara Indonesia di Jerman pun dilibatkan dalam sejumlah musik dan tarian, seperti poco-poco dan angklung.
Promosi
Konsul Jenderal Repubik Indonesia di Frankfurt, Wahyu Hersetiati, mengatakan, penobatan Indonesia sebagai negara kehormatan dalam Museum Uferfest akan dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Jerman.
Apalagi, Pemerintah Indonesia sudah menerapkan bebas visa selama 30 hari untuk warga Jerman mulai Juli 2015.
"Jumlah kunjungan wisatawan asal Jerman ke Indonesia masih 150.000 wisatawan per tahun. Jumlah wisatawan itu masih bisa ditingkatkan dengan promosi gencar," kata Hersetiati.
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/28/Indonesia-Jadi-Negara-Kehormatan
-
- Log in to post comments
- 103 reads