Pariwisata
Infrastruktur TI untuk Desa Wisata Dibangun
Ikon konten premium Cetak | 27 Juni 2015
JAKARTA, KOMPAS — Pemanfaatan teknologi informasi komunikasi untuk desa wisata diharapkan mampu meningkatkan daya saing potensi pariwisata lokal. Oleh karena itu, pemerataan infrastruktur jaringan internet diperlukan.
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menandatangani nota kerja sama pembangunan infrastruktur jaringan internet, Jumat (26/6), di Jakarta. Nota kerja sama ini berlaku hingga akhir 2019.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki menyampaikan, upaya ini sebagai tindak lanjut masuknya pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas pembangunan perekonomian pada pemerintahan Joko Widodo. Dalam laporan World Economic Forum Travel and Tourism Competitiveness 2015, daya saing pariwisata Indonesia meningkat dari peringkat ke-70 menjadi ke-50. Pemerintah berencana peringkat ini terus naik.
Dalam laporan itu juga disebutkan, Indonesia meraih ranking ke-101 dunia untuk komponen kategori infrastruktur pelayanan wisata. Ranking ini meningkat dari periode sebelumnya, yakni ke-113. "Pada masa mendatang, teknologi informasi komunikasi merupakan kebutuhan utama untuk mendorong industri pariwisata. Kerja sama kami dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi itu antara lain penyediaan data dan informasi, pendampingan dan pengembangan sumber daya manusia, dan penyediaan sarana telekomunikasi.
Kementerian Pariwisata telah memetakan 2.000 desa wisata potensial. Selama kurun waktu 2015-2019, sebanyak 500 desa akan dioptimalkan dengan teknologi informasi komunikasi.
Pada tahun 2015, melalui nota kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejumlah 113 desa di antaranya disiapkan. "Kami menilai 25 dari 113 desa wisata itu telah siap. Contohnya adalah Desa Wisata Ngadas (Poncokusumo, Malang) dan Dewa Wisata Tosari (Pasuruan)," kata Dadang.
Dirjen Pengembangan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Kalamullah Ramli mengatakan, jaringan internet yang akan dipasang memiliki koneksi kecepatan 1-2 megabit per detik. Ada pula pembangunan menara penerima-pemancar (BTS).
"Semangat membangun desa wisata berbasis teknologi informasi komunikasi sejalan dengan visi kami, yaitu pemerataan jaringan ke daerah. Proses pembangunannya menggunakan dana layanan publik atau kontribusi perusahaan layanan telekomunikasi," ujar Kalamullah.
Visi serupa diterapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama kementerian teknis lainnya, seperti Kementerian Kelautan Perikanan.
Kalamullah menambahkan, pihaknya menyediakan jaringan internet. Pemanfaatannya dilakukan oleh Kementerian Pariwisata serta dinas dan komunitas wisata terkait. Setiap tahun, evaluasi program kerja sama tersebut dilakukan.
Secara terpisah, Direktur Utama PT Panorama Sentrawisata Tbk Budi Tirtawisata menyebutkan, bisnis wisata sekarang perlu menyasar pangsa pasar milenial atau kelompok wisatawan muda. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan tersebut adalah mengembangkan laman panorama-tours.com yang merupakan situs penjualan tiket pesawat terbang dan paket wisata. (MED)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/06/27/Infrastruktur-TI-untuk-Desa-Wisata-Dibangun
-
- Log in to post comments
- 112 reads