Transportasi Pangan Pedesaan Diperlukan
Hendriyo Widi Ismanto
Siang | 8 Januari 2016 19:46 WIB Ikon jumlah hit 321 dibaca Ikon komentar 0 komentar
JAKARTA, KOMPAS — Pembenahan sektor distribusi pangan dari daerah produksi ke daerah konsumsi sangat diperlukan untuk menekan harga pangan. Salah satunya dengan menyediakan transportasi pangan di wilayah pedesaan.
Aktivitas pengepakan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (5/1). Kendala transportasi di daerah lumbung beras menjadi salah satu penyebab distribusi kurang lancar sehingga harga beras kerap melambung akibat pengaruh transportasi.
Peneliti Laboratorium Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, Jumat (8/1), menuturkan, salah satu faktor yang menyebabkan harga pangan tinggi adalah transportasi. Kepemilikan transportasi pangan di daerah-daerah produsen dan jaringan distribusi pangan didominasi para tengkulak dan pedagang besar.
Hanya sedikit petani yang memiliki transportasi pangan dan mendistribusikan sendiri hasil produksi pangan. Pemerintah perlu memikirkan sarana transportasi pangan dan akses pasar pangan bagi para petani.
"Sarana tersebut bisa dikelola gabungan kelompok tani atau badan usaha milik desa. Transportasi pangan tersebut sejalan dengan program pembangunan infrastruktur di desa, terutama pembangunan jalan dan jembatan," kata Djoko.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan, rantai distribusi pangan di Indonesia memang kompleks dan alurnya panjang. Pemerintah berupaya memutus rantai tersebut dengan menyediakan akses pasar langsung ke petani.
"Sektor transportasi pangan juga penting guna menekan harga pangan. Dari sisi bahan bakar minyak, kontribusi terhadap harga bahan sekitar 2-3 persen," katanya.
Badan Pusat Statistik mencatat, selama Januari-Desember 2015 inflasi di desa 4,28 persen dan di kota 3,35 persen. Selama periode tersebut, desa mengalami sembilan bulan inflasi lebih tinggi dan deflasi lebih tipis daripada kota.
Faktor utama inflasi adalah kenaikan harga bahan makanan sehingga menggerus daya beli penduduk miskin dan rentan miskin di desa. Inflasi yang disebabkan dari beras sebagai sumber pangan utama sebesar 0,31 persen.
Di sisi lain, sebenarnya kenaikan harga di sektor bahan pangan utama, terutama gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG), di tingkat petani cukup tinggi. BPS mencatat harga GKP pada Desember 2015 sebesar Rp 5.117,64 per kg atau naik 0,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun harga GKG pada Desember 2015 sebesar Rp 5.631,66 per kg atau naik 1,96 persen dibandingkan November 2015.
Harga GKP dan GKG tersebut merupakan harga pembelian pemerintah (HPP). HPP GKP sebesar Rp 3.700 per kg, sedangkan HPP GKG Rp 4.600 per kg.
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/01/08/Transportasi-Pangan-Pedesaan-Diperlukan
-
- Log in to post comments
- 106 reads