Kegiatan ekstrakurikuler
Laboratorium Seni Budaya di Sekolah Diperbanyak
JAKARTA, KOMPAS — Laboratorium seni budaya direncanakan dibangun lebih banyak lagi pada 2015. Laboratorium seni budaya bisa menjadi fasilitas kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya kurikulum belajar- mengajar di sekolah menengah atas/sederajat negeri dan swasta.
”Tahun ini 21 laboratorium di 21 SMA sudah selesai dibangun. Tahun ini, kan, proyek percontohan, jadi tahun depan semestinya jumlahnya lebih banyak lagi. Jumlah pastinya belum ditetapkan. Yang pasti, laboratorium seni budaya ini tidak sekadar ada, tetapi bisa memperkaya kurikulum, khususnya muatan seni dan budayanya,” papar Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan, di Jakarta, Jumat (28/11).
Pembangunan laboratorium seni budaya merupakan program Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Laboratorium itu diharapkan menjadi tempat siswa berekspresi, berkesenian, serta mengasah bakat dan wawasan di bidang seni budaya.
Mereka bisa berekspresi antara lain di bidang teater, tari, musik, dan film. Dengan demikian, peralatannya juga harus dipikirkan.
Dengan bantuan dana Rp 700 juta per laboratorium, sekolah bisa memanfaatkannya sesuai dengan desain yang dirancang sendiri. Jika dana kurang, sekolah bisa menambahinya melalui sumber lain, misalnya dari sponsor atau pemerintah daerah setempat. Sekolah juga harus menyiapkan tanah tempat laboratorium didirikan.
Secara terpisah, Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Masa Esa dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini mengatakan, direktoratnya juga berkepentingan mengisi muatan kebudayaan pada Kurikulum 2013. Dua direktorat lain adalah Sejarah dan Nilai Budaya serta Pembinaan Kesenian dan Perfilman. Ketiga direktorat ini dapat bersinergi untuk membikin program kebudayaan. (IVV)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010379813
-
- Log in to post comments
- 421 reads