gunung berapi
Pilot Diminta Gunakan Jalur Alternatif
2 Agustus 2015
JAYAPURA, KOMPAS — Kepala Bandar Udara Mopah, Kabupaten Merauke, Papua, Asri Santosa meminta pilot menggunakan jalur alternatif dalam perjalanan ke kabupaten itu. Upaya itu untuk menghindari abu vulkanik letusan Gunung Manam dari Papua Niugini.
"Kami telah membuka kembali Bandara Mopah sejak pukul 10.00 WIT, Sabtu (1/8). Abu vulkanik Gunung Manam tertiup ke arah Australia. Namun, kejadian itu bisa terulang kembali karena gejala alam sama sekali tak dapat diprediksi," tutur Asri yang dihubungi dari Jayapura, Sabtu.
Asri mengatakan, pilot bisa saja mengambil rute lain meskipun memakan waktu lama, seperti melewati Kabupaten Biak Numfor, Papua. Upaya ini untuk menjaga keselamatan awak pesawat beserta penumpang. "Apabila dipaksakan, abu vulkanik bisa masuk ke dalam mesin pesawat," tuturnya lagi.
Asri menambahkan, otoritas Bandara Mopah tetap memantau aktivitas terakhir Gunung Manam melalui satelit. "Pemantauan berlangsung rutin hingga fenomena alam itu berakhir," paparnya. Gunung Manam dilaporkan meletus pada Jumat lalu.
Menurut Getherda Karindeit, warga Sota, yang berbatasan dengan Papua Niugini, permukiman warga di Papua belum terpapar abu vulkanik dari Gunung Manam. "Cuaca di Sota tetap cerah. Jarak antara Sota dan wilayah terdekat Papua Niugini sejauh 4 kilometer (km)," kata guru pada SMKN 1 Sota itu.
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Zem Padama mengatakan, berdasarkan pantauan citra satelit, erupsi Gunung Manam masih terjadi hingga Sabtu. "Kami terus memantau arah pergerakan angin. Kalau abu vulkanik bertiup ke arah selatan Papua, yakni Merauke dan Boven Digoel, penerbangan harus dibatalkan," ujarnya.
Gunung Manam di Papua Niugini berjarak sekitar 100 km dari Merauke. Selain Bandara Mopah, letusan itu juga berdampak terhadap Bandara Tanah Merah di Kabupaten Boven Digoel, Papua, yang ditutup Kementerian Perhubungan, Jumat malam.
Luncuran awan panas
Frekuensi luncuran awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menurun dibandingkan dengan dua hari sebelumnya. Namun, tingkat kegempaannya masih tinggi. Hingga Sabtu pukul 18.00, tercatat hanya satu kali terjadi luncuran awan panas dengan jarak luncur dan tinggi kolom abu tak teramati karena gunung tertutup kabut.
Namun, pasokan lava dari dalam perut Sinabung diperkirakan terus terjadi. Laju pertumbuhan lava mencapai 0,1 juta meter kubik per hari. "Sementara ini Sinabung relatif tenang, tetapi pasokan lava terus terjadi," kata pengamat Gunung Api Sinabung Deri Al Hidayat di Pos Pengamatan Erupsi Sinabung Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Karo.
Apalagi sistem saluran magma kini terbuka, sehingga aktivitas sedikit di perut Sinabung akan berpengaruh di permukaannya.
Hingga pukul 12.00 Sabtu, tercatat 67 kali gempa guguran lava, 6 kali gempa frekuensi rendah, 1 kali gempa hybrid, dan 2 kali gempa vulkanik dalam. "Ini menunjukkan aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi," ujar Deri.
Dari Maluku Utara dilaporkan, sebagian warga Kelurahan Loto dan Togafo, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, belum berani bekerja di kebun mereka yang tidak jauh dari puncak Gunung Gamalama. Hingga Sabtu, aktivitas vulkanologi gunung dengan ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut itu masih fluktuatif.
Sebanyak 1.506 warga di dua kelurahan itu diungsikan ke pusat kota karena ada letusan Gunung Gamalama. Jumat lalu mereka dipulangkan.
Sementara itu aktivitas gempa Gunung Slamet di Jawa Tengah dilaporkan masih berfluktuatif.
(FLO/WSI/FRN/WIE)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/02/Pilot-Diminta-Gunakan-Jalur-Alternatif
-
- Log in to post comments
- 57 reads