Prosiding tentang hubungan kemiskinan dan mental di NTT oleh Yulius Yusak Ranimpi, S.Psi,M.Si.
Memahami kemiskinan seringkali dikaitkan secara sempit dengan ketidakmampuan ekonomi. Artinya pada derajat tertentu hanya bergantung pada orang lain atau selalu pasrah pada kondisi dan keadaan yang ada. Tapi, yang perlu dipahami adalah persoalan kemiskinan juga terkait dengan ketidakmampuan memenuhi standar hidup pada hampir semua aspek kehidupan, baik yang bersifat material (pendapatan, pangan, air, pakaian, rumah, sumber energi, keadaan sanitasi, aset lain seperti tanah, ternak, tanaman), termasuk pendidikan dan kesehatan, maupun non material (pengetahuan kurang, partisipasi dalam masyarakat terbatas, tidak percaya diri di depan umum, pendapatnya tidak dihargai, tersisih dalam pergaulan, dan sebagainya).
Attachment | Size |
---|---|
Kemiskinan dan Kesehatan Mental di NTT.pdf | 231.53 KB |
- Log in to post comments
- 327 reads