BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Posting Terbaru

Bicara Kesetaraan Gender dari Sumatera hingga Papua

Bicara Kesetaraan Gender dari Sumatera hingga Papua

KUMPULAN HASIL LIPUTAN PESERTA
KESETARAAN GENDER DALAM DUNIA KERJA 2018

BUKU: Bicara Kesetaraan Gender dari Sumatera hingga Papua Buku digital ini berisi tentang kumpulan hasil liputan peserta keberagaman gender dalam dunia kerja.

 

Penulis:
KATEGORI CETAK
Supardi Bado - Media Totabuan, Ashri Isnaini - Pontianak Post
Andi Fauziah Astrid Abidin - Majalah Empati, Muhammad Kasim - Harian Suara NTB

KATEGORI ONLINE
Mustakim Ahmad - Metrotv.com, Alika Noor - Viva.co.id
Vessy Frizona - Suara.com, Ramah - kabarpapua.co
Yohanes Adrianus - nttonlinenow, Rachmawati - Kompas.com
Eni Muslihah - Kompas.com, Mega Dwi Anggraeni - Bandung Kiwari
Fitri Haryanti Harsono - Liputan6.com, Melki Pangaribuan - Satuharapan.com
Nurika Manan - KBR.ID

KATEGORI TV
Insany Syahbarwaty – INews TV Ambon, Sekar Sari Indah Cahyani – INews TV Lampung
Arik Tri Pangestuti - B-ONE TV, Agnes Thesia Sinambela - DAAI TV
Mentor
Bina Bektiati
Mustakim
Andi Muhyiddin
Penyelaras Akhir
Endah Lismartini
Febrina Galuh Permanasari
Putri Adenia
Penerjemah
Anita Rachman
Ulma Haryanto
Design and Layout
Robby Eebor

Cetakan Kedua: Desember 2018

ISBN: 978-979-3530-40-6

Penerbit:
ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI) INDONESIA

Maria Loretha, Sorgum, dan Kisah Pengorbanan Nyawa Tonu Wujo

Maria Loretha, Sorgum, dan Kisah Pengorbanan Nyawa Tonu Wujo
National Geographic Indonesia - Selasa, 26 Maret 2019 | 12:03 WIB

Nationalgeographic.co.id - Mendengar nama sorgum, tanaman yang kini mulai diminati oleh para petani di Flores Timur dan daerah Nusa Tenggara Timur lainnya, mungkin bagi sebagian orang menjadi pengingat perjuangan Maria Loretha.

Wanita berumur 46 tahun yang akrab dipanggil dengan sebutan Mama Sorgum ini dengan giat ingin membuat sorgum kembali menjadi panganan masyarakat lokal. Demi tujuan ini, ia rela menukarnya dengan keringant dan air mata.

Arisan Ibu-ibu di Buton Berdampak pada Kebersihan Lingkungan

Gregorius Bhisma Adinaya - Senin, 25 Maret 2019 | 16:14 WIB

Nationalgeographic.co.id - Permasalahan sampah sudah menjadi isu dunia. Tengok saja beberapa hari lalu mengenai paus di Filipina yang mati dengan 40 kg sampah plastik di dalam perutnya, atau paus di Wakatobi yang mati dengan 5,9 kg sampah plastik di dalam perutnya.

Dampaknya, banyak masyarakat kemudian mulai menyadari betapa bahayanya sampah yang berakhir di lautan. Beberapa kelompok dan gerakan untuk "menyelamatkan" lingkungan dari sampah pun bermunculan.

Baca Juga : Serdadu VOC Asal Tanah Madura

Call for Applications: Newton Prize 2019

The Newton Prize is a £1 million fund which recognises the excellent research and innovation the Newton Fund has invested in since its launch in 2014.

It celebrates the best partnerships between the UK and Newton countries, and encourages new international collaborations to address some of the world’s most pressing challenges.

2019 Newton Prize now open

Pages