BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Nusa Tenggara Timur

Menyelisik Kisah Pangan yang Tak Ringan di Pulau Timor

Anak-anak di Pulau Timor banyak yang tidak mengenal lagi pangan lokal, lebih sering makan mi instan, nasi, dan biskuit. Kami menyusuri kota-kota di sana untuk memetakan akar masalahnya.


Oleh AHMAD ARIF, Frans Pati Herin

Masalah pangan di Indonesia lebih sering diwartakan dari perspektif ketersediaan pasokan beras hingga naik turun harga komoditas di pasaran. Kami melakukan perjalanan ke pulau-pulau kecil di Nusantara untuk menyelami interseksionalitas pangan dengan masalah kesehatan, budaya, serta tantangan perubahan iklim.

Peluang Kerja: Data & MIS Officer pada Indonesia Inclusive Livelihoods for Poor Rural Communities in Eastern Indonesia Project-BaKTI

Indonesia Inclusive Livelihoods for Poor Rural Communities in Eastern Indonesia Project merupakan proyek kerja sama Bank Dunia dan Yayasan BaKTI sebagai lembaga pelaksana yang akan diimplementasikan di 2 (dua) kabupaten yakni Kabupaten Seram Bagian Timur (Provinsi Maluku) dan Kabupaten Sumba Barat Daya (Provinsi NTT).

AttachmentSize
PDF icon TOR_Data&MIS Officer 2023.pdf41.51 KB

Berlayar Menjumpai Pasien hingga ke Pelosok Negeri

Oleh FRANSISKUS PATI HERIN

BPJS Kesehatan telah memulai sebuah langkah baru. Tak hanya mendorong pencapaian cakupan kesehatan semesta, bersama kapal rumah sakit terapung, mereka datang menjumpai pasien hingga ke pelosok negeri.


Di pesisir Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (16/7/2023) petang, tercipta momentum bersejarah bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memulai kolaborasi dengan rumah sakit terapung dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat di pelosok negeri.

Menyoal Peran Seniman dan Budayawan NTT dalam Mempromosi Pariwisata

Oleh
KORNELIS KEWA AMA


Peran seniman dan budayawan lokal NTT dipertanyakan dalam membangun pariwisata di daerah itu. Pariwisata selama ini hanya mengandalkan beberapa obyek, padahal daerah ini kaya kearifan lokal.


KUPANG, KOMPAS — Seniman dan budayawan Nusa Tenggara Timur belum memiliki akses mendukung pengembangan pariwisata, yang tengah dipromosikan pemerintah daerah. Mereka membutuhkan tempat yang layak untuk berkumpul, berekspresi, berkreasi, berinovasi, dan menampilkan kreasi seni mereka.

Pages